Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Jaya mulai melakukan sosialisasi kepada para peternak di daerah setempat terkait bahaya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi, sekaligus upaya yang harus dilakukan dalam pencegahan penularan.
Kepala Dinas Pertanian Aceh Jaya T Reza Fahlevi di Aceh Jaya, Rabu, mengatakan pihaknya dan jajaran Polres Aceh Jaya telah memonitor ke lapangan terkait perkembangan kasus PMK pada sapi di tengah masyarakat.
“Namun sampai saat ini kami belum menerima laporan terhadap adanya wabah tersebut, dan hari ini kita juga sudah mengecek kembali bersama pihak kepolisian,” kata T Reza Fahlevi.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah telah menyusun langkah antisipasi apabila terdapat hewan ternak yang terjangkit wabah PMK. Dengan cara melakukan karantina ternak untuk sementara waktu.
“Jika seandainya ada wabah tersebut maka akan kita lakukan karantina sapi dan sudah kita siapkan tempat di Desa Kuta Tuha, Kecamatan Panga,” katanya, didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dailami.
Selain itu, pihaknya juga membuka posko pengaduan sehingga masyarakat dapat melaporkan langsung kepada petugas apabila ada hewan ternak mereka yang terjangkit penyakit tersebut.
“Upaya kita saat ini juga memperketat lalu lintas ternak di Aceh Jaya dan akan melakukan koordinasi dengan provinsi terhadap status Kabupaten Aceh Jaya karena berbatasan langsung dengan Aceh besar sebagai daerah tertular PMK,” katanya.
Di samping itu, pihaknya juga telah menyurati Pemerintah Aceh untuk meminta persediaan obat-obatan, jika sewaktu-waktu ada kasus PMK di Aceh Jaya.
“Imbauan kami kepada masyarakat agar tidak panik jika ada sapi yang terjangkit penyakit ini, karena penyakit tidak menular kepada manusia atau bersifat zonosis namun kerugian besar pada peternak jika tertular,” katanya.
Secara keseluruhan, kata dia, terdapat sebanyak 34 ribu lebih populasi sapi dan kerbau di Aceh Jaya. Ia berharap agar penularan PMK tersebut tidak terjadi di Aceh Jaya sehingga tidak merugikan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Dinas Pertanian Aceh Jaya T Reza Fahlevi di Aceh Jaya, Rabu, mengatakan pihaknya dan jajaran Polres Aceh Jaya telah memonitor ke lapangan terkait perkembangan kasus PMK pada sapi di tengah masyarakat.
“Namun sampai saat ini kami belum menerima laporan terhadap adanya wabah tersebut, dan hari ini kita juga sudah mengecek kembali bersama pihak kepolisian,” kata T Reza Fahlevi.
Saat ini, kata dia, pemerintah daerah telah menyusun langkah antisipasi apabila terdapat hewan ternak yang terjangkit wabah PMK. Dengan cara melakukan karantina ternak untuk sementara waktu.
“Jika seandainya ada wabah tersebut maka akan kita lakukan karantina sapi dan sudah kita siapkan tempat di Desa Kuta Tuha, Kecamatan Panga,” katanya, didampingi Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dailami.
Selain itu, pihaknya juga membuka posko pengaduan sehingga masyarakat dapat melaporkan langsung kepada petugas apabila ada hewan ternak mereka yang terjangkit penyakit tersebut.
“Upaya kita saat ini juga memperketat lalu lintas ternak di Aceh Jaya dan akan melakukan koordinasi dengan provinsi terhadap status Kabupaten Aceh Jaya karena berbatasan langsung dengan Aceh besar sebagai daerah tertular PMK,” katanya.
Di samping itu, pihaknya juga telah menyurati Pemerintah Aceh untuk meminta persediaan obat-obatan, jika sewaktu-waktu ada kasus PMK di Aceh Jaya.
“Imbauan kami kepada masyarakat agar tidak panik jika ada sapi yang terjangkit penyakit ini, karena penyakit tidak menular kepada manusia atau bersifat zonosis namun kerugian besar pada peternak jika tertular,” katanya.
Secara keseluruhan, kata dia, terdapat sebanyak 34 ribu lebih populasi sapi dan kerbau di Aceh Jaya. Ia berharap agar penularan PMK tersebut tidak terjadi di Aceh Jaya sehingga tidak merugikan masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022