Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe menyatakan produksi perikanan budi daya di daerah itu mencapai 49.752 pada 2021.
Kepala DKPP Kota Lhokseumawe Mehrabsyah di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan daerah itu memiliki potensi pengembangan budi daya perikanan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Potensi itu bisa dilihat dari produksi perikanan budi daya pada 2021 mencapai 49.752 ton. Produksi tersebut diperkirakan meningkat pada tahun berikutnya mengingat semakin banyak masyarakat terlibat di sektor budi daya perikanan," kata Mehrabsyah.
Mehrabsyah mengatakan dari hasil produksi budi daya perikanan mencapai 49.752 ton tersebut terdiri dari berbagai jenis ikan, seperti kerapu mencapai 34.140 ton.
Berikutnya, ikan kakap sebanyak 11.660 ton dan ikan lele mencapai 1.880 ton, ikan bandeng sebanyak 1.506 ton dan budidaya udang vaname dengan sistem bioflok mencapai 566 ton.
"Hasil produksi budi daya perikanan tersebut dipasarkan tidak hanya di Kota Lhokseumawe. Pemasarannya hingga kabupaten kota sekitar, bahkan ada yang dijual ke luar Provinsi Aceh," kata Mehrabsyah.
Mehrabsyah mengatakan Kota Lhokseumawe memiliki potensi perikanan budi daya. Untuk mengembangkan potensi tersebut, dibutuhkan sarana dan prasarana memadai serta sumber daya manusia yang andal.
Dengan begitu potensi perikanan budi daya tersebut bisa menghasilkan produksi yang optimal dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Mehrabsyah.
Mehrabsyah mengatakan pelaku budi daya perikanan di Kota Lhokseumawe mencapai 800 orang. Sedangkan luas lahan budi daya mencapai 1.783 hektare yang tersebar di empat kecamatan di Kota Lhokseumawe.
"Dari ratusan pelaku budi daya perikanan tersebut, sudah banyak yang berhasil. Dan ke depannya diharapkan sektor budi daya perikanan dapat mendongkrak perekonomian," kata Mehrabsyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala DKPP Kota Lhokseumawe Mehrabsyah di Lhokseumawe, Jumat, mengatakan daerah itu memiliki potensi pengembangan budi daya perikanan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Potensi itu bisa dilihat dari produksi perikanan budi daya pada 2021 mencapai 49.752 ton. Produksi tersebut diperkirakan meningkat pada tahun berikutnya mengingat semakin banyak masyarakat terlibat di sektor budi daya perikanan," kata Mehrabsyah.
Mehrabsyah mengatakan dari hasil produksi budi daya perikanan mencapai 49.752 ton tersebut terdiri dari berbagai jenis ikan, seperti kerapu mencapai 34.140 ton.
Berikutnya, ikan kakap sebanyak 11.660 ton dan ikan lele mencapai 1.880 ton, ikan bandeng sebanyak 1.506 ton dan budidaya udang vaname dengan sistem bioflok mencapai 566 ton.
"Hasil produksi budi daya perikanan tersebut dipasarkan tidak hanya di Kota Lhokseumawe. Pemasarannya hingga kabupaten kota sekitar, bahkan ada yang dijual ke luar Provinsi Aceh," kata Mehrabsyah.
Mehrabsyah mengatakan Kota Lhokseumawe memiliki potensi perikanan budi daya. Untuk mengembangkan potensi tersebut, dibutuhkan sarana dan prasarana memadai serta sumber daya manusia yang andal.
Dengan begitu potensi perikanan budi daya tersebut bisa menghasilkan produksi yang optimal dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Mehrabsyah.
Mehrabsyah mengatakan pelaku budi daya perikanan di Kota Lhokseumawe mencapai 800 orang. Sedangkan luas lahan budi daya mencapai 1.783 hektare yang tersebar di empat kecamatan di Kota Lhokseumawe.
"Dari ratusan pelaku budi daya perikanan tersebut, sudah banyak yang berhasil. Dan ke depannya diharapkan sektor budi daya perikanan dapat mendongkrak perekonomian," kata Mehrabsyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022