Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara melalui Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan mengajak petani di daerah itu mengembangkan dan membudidayakan tanaman nilam untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Aceh Utara Ichsan di Lhokseumawe, Senin, mengatakan tanaman nilam di daerah itu memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. 

"Dari hasil penelitian, produk minyak dari tanaman nilam di Aceh ini adalah yang terbaik di dunia, sehingga hal tersebut harus dapat dimanfaatkan dengan membudidayakan dan mengembangkan tanaman dan nilam," kata Ichsan.

Ichsan mengatakan luas areal tanaman nilam di Kabupaten Aceh Utara saat ini hanya 10 hektare. Untuk produksinya, yakni 10 ribu batang per hektare dengan produksi minyak setelah penyulingan mencapai 125 kilogram per hektare,

Ichsan mengatakan terdapat tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara memiliki potensi budi daya tanaman nilam, yakni Kecamatan Kuta Makmur, Kecamatan Simpang Keramat dan Kecamatan Nisam Antara. 

Saat ini, kata Ichsan, harga minyak nilam mengalami penurunan menjadi Rp550 ribu per kilogram dari harga sebelumnya yang mencapai Rp600 ribu per kilogram.

"Untuk harganya sangat variatif. Namun, saat harga minyak nilam mengalami penurunan, petani terkadang ogah-ogahan merawat tanamannya, sehingga kualitas dan produksinya menjadi menurun," kata Ichsan

Oleh karena itu, Pemkab Aceh Utara terus melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan budi daya tanaman nilam, baik memberikan sosialisasi bantuan bagi petani budidaya nilam di daerah itu. 

"Kami berupaya memberikan bantuan setiap tahunnya, seperti bibit dan pupuk kepada petani. Tujuannya untuk memotivasi petani agar bertahan membudidayakan nilam. Kemudian memberikan pelatihan guna meningkatkan sumber daya manusia," kata Ichsan.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022