Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Rektor Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, Prof Apridar mengajak para dosen di perguruan tinggi itu untuk menjadi bapak asuh anak yatim, agar mereka merasakan kenyamanan dalam proses tumbuh besarnya.
"Idealnya kita bisa bertindak menjadi orang tua asuh untuk anak-anak yatim. Mereka generasi penerus bangsa ini dan harus merasakan kenyamanan dalam proses tumbuh besarnya," kata Apridar pada Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Lhokseumawe, Minggu.
Hadi pada kegiatan maulid tersebut seratusan anak yatim dari beberapa desa yang menjadi lokasi berdirinya sejumlah bangunan kampus Unimal tersebut.
Ia menyebutkan, dirinya mengajak semua civitas akademika Unimal untuk menjadi ayah dan ibu bagi anak yatim, agar anak yang telah kehilangan orang tuanya itu tetap mendapat perhatian sehingga dapat tumbuh secara sempurna menuju generasi selanjutnya yang lebih berkualitas.
Lebih jauh, Rektor berharap, pola asuh anak di keluarga harus fokus pada pendidikan etika dan moral, karena sejauh ini tejadi penurunan etika dan moral pada generasi muda. Dimana sebagian generasi muda tidak menghargai orang tua dan gurunya.
"Ini juga harus menjadi perhatian kita semua, dimana bangsa ini akan besar jika dipimpin oleh generasi beretika, bermoral dan berintegritas. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak dini harus kita lakukan," katanya.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Unimal Rita Mutia menambahkan, dirinya juga mengajak seluruh ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi itu untuk mencintai dan menyayangi anak yatim seperti anak sendiri, untuk masa depan mereka yang lebih gemilang.
Sejumlah anak yatim tersebut berasal dari Desa Uteun Kot, Lancang Garam dan Desa Blang Pulo, Kota Lhokseumawe. Berikutnya dari Desa Reuleut Barat, Cot Keumuneng, Desa Paya Gaboh, Reuleut Timu, Aceh Utara.
Anak yatim itu dijemput ke desanya masing-masing lalu dibawa ke Gedung Olahraga Unimal di Lhokseumawe, kepada anak yatim dimaksud juga diberikan bingkisan.
"Idealnya kita bisa bertindak menjadi orang tua asuh untuk anak-anak yatim. Mereka generasi penerus bangsa ini dan harus merasakan kenyamanan dalam proses tumbuh besarnya," kata Apridar pada Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Lhokseumawe, Minggu.
Hadi pada kegiatan maulid tersebut seratusan anak yatim dari beberapa desa yang menjadi lokasi berdirinya sejumlah bangunan kampus Unimal tersebut.
Ia menyebutkan, dirinya mengajak semua civitas akademika Unimal untuk menjadi ayah dan ibu bagi anak yatim, agar anak yang telah kehilangan orang tuanya itu tetap mendapat perhatian sehingga dapat tumbuh secara sempurna menuju generasi selanjutnya yang lebih berkualitas.
Lebih jauh, Rektor berharap, pola asuh anak di keluarga harus fokus pada pendidikan etika dan moral, karena sejauh ini tejadi penurunan etika dan moral pada generasi muda. Dimana sebagian generasi muda tidak menghargai orang tua dan gurunya.
"Ini juga harus menjadi perhatian kita semua, dimana bangsa ini akan besar jika dipimpin oleh generasi beretika, bermoral dan berintegritas. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak dini harus kita lakukan," katanya.
Sementara itu, Ketua Dharma Wanita Unimal Rita Mutia menambahkan, dirinya juga mengajak seluruh ibu-ibu yang tergabung dalam organisasi itu untuk mencintai dan menyayangi anak yatim seperti anak sendiri, untuk masa depan mereka yang lebih gemilang.
Sejumlah anak yatim tersebut berasal dari Desa Uteun Kot, Lancang Garam dan Desa Blang Pulo, Kota Lhokseumawe. Berikutnya dari Desa Reuleut Barat, Cot Keumuneng, Desa Paya Gaboh, Reuleut Timu, Aceh Utara.
Anak yatim itu dijemput ke desanya masing-masing lalu dibawa ke Gedung Olahraga Unimal di Lhokseumawe, kepada anak yatim dimaksud juga diberikan bingkisan.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016