Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebut enam kabupaten/kota di Aceh masih sangat rendah cakupan imunisasi campak rubella dalam program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), sehingga perlu mendapatkan evaluasi secara intensif.
“Cakupan program BIAN memang masih rendah di Aceh, baru 9 persen dari target 1,4 juta untuk suntik campak rubella,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Kamis.
Enam daerah yang masih rendah imunisasi campak rubella meliputi Kabupaten Aceh Jaya baru 1,5 persen dari target 23.400 anak, Aceh Utara 1,3 persen dari 172.058 anak, Banda Aceh 1,2 persen dari 55.700 anak, Sabang 0,9 persen dari 47.755 anak dan Pidie 0,3 persen dari target 113.818 anak
Sedangkan kabupaten/kota lain sudah di atas 2 persen, bahkan paling tinggi 40 persen yakni Kabupaten Gayo Lues, dari target imunisasi sebanyak 27.941 anak.
Menurut Iman, rendah cakupan imunisasi campak rubella in disebabkan karena masih banyak orangtua di Tanah Rencong yang tidak mau anak mereka mendapatkan imunisasi campak rubella.
Kemudian, lanjut dia, kendala lain juga disebabkan karena saat ini masih pada masa libur sekolah, sehingga menyulitkan petugas kesehatan untuk melakukan imunisasi kepada anak dan membuat capaian rendah.
“Dengan intervensi intensif bagi enam daerah ini nanti, kemudian anak-anak sudah mulai sekolah, maka pada akhir tahun ini capaian imunisasi campak rubella di Aceh bisa mencapai 50 persen dari 1,4 juta target,” kata Iman.
Iman menjelaskan pencanangan program BIAN di Aceh mulai dilakukan pada akhir Mei lalu. Tidak hanya menyasar anak untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella, tatapi juga mengejar cakupan dosis polio dan DPT-HB-Hib bagi anak yang terlewatkan.
Selain campak rubella, saat ini imunisasi polio tetes (OPV) baru mencapai 30.081 anak atau 14,8 persen dari target 217.587 anak, kemudian imunisasi polio suntik (IPV) baru 6.408 anak atau 2 persen dari target 342.614 anak
Serta imunisasi DPT-HB-Hib baru 9.420 anak atau 4,6 persen dari target 214.051 anak.
“Untuk polio tetes, polio suntik dan DPT-HB-Hib ini tidak terlalu banyak targetnya, mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Iman.
Kata Iman, imunisasi ini penting untuk mencegah berbagai penyakit, seperti campak rubella, pertusis, difteri, yang memang kini sudah banyak kasus, sedangkan cakupan imunisasi di Aceh sangat rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
“Cakupan program BIAN memang masih rendah di Aceh, baru 9 persen dari target 1,4 juta untuk suntik campak rubella,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman di Banda Aceh, Kamis.
Enam daerah yang masih rendah imunisasi campak rubella meliputi Kabupaten Aceh Jaya baru 1,5 persen dari target 23.400 anak, Aceh Utara 1,3 persen dari 172.058 anak, Banda Aceh 1,2 persen dari 55.700 anak, Sabang 0,9 persen dari 47.755 anak dan Pidie 0,3 persen dari target 113.818 anak
Sedangkan kabupaten/kota lain sudah di atas 2 persen, bahkan paling tinggi 40 persen yakni Kabupaten Gayo Lues, dari target imunisasi sebanyak 27.941 anak.
Menurut Iman, rendah cakupan imunisasi campak rubella in disebabkan karena masih banyak orangtua di Tanah Rencong yang tidak mau anak mereka mendapatkan imunisasi campak rubella.
Kemudian, lanjut dia, kendala lain juga disebabkan karena saat ini masih pada masa libur sekolah, sehingga menyulitkan petugas kesehatan untuk melakukan imunisasi kepada anak dan membuat capaian rendah.
“Dengan intervensi intensif bagi enam daerah ini nanti, kemudian anak-anak sudah mulai sekolah, maka pada akhir tahun ini capaian imunisasi campak rubella di Aceh bisa mencapai 50 persen dari 1,4 juta target,” kata Iman.
Iman menjelaskan pencanangan program BIAN di Aceh mulai dilakukan pada akhir Mei lalu. Tidak hanya menyasar anak untuk mendapatkan imunisasi campak dan rubella, tatapi juga mengejar cakupan dosis polio dan DPT-HB-Hib bagi anak yang terlewatkan.
Selain campak rubella, saat ini imunisasi polio tetes (OPV) baru mencapai 30.081 anak atau 14,8 persen dari target 217.587 anak, kemudian imunisasi polio suntik (IPV) baru 6.408 anak atau 2 persen dari target 342.614 anak
Serta imunisasi DPT-HB-Hib baru 9.420 anak atau 4,6 persen dari target 214.051 anak.
“Untuk polio tetes, polio suntik dan DPT-HB-Hib ini tidak terlalu banyak targetnya, mudah-mudahan bisa tercapai,” kata Iman.
Kata Iman, imunisasi ini penting untuk mencegah berbagai penyakit, seperti campak rubella, pertusis, difteri, yang memang kini sudah banyak kasus, sedangkan cakupan imunisasi di Aceh sangat rendah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022