Objek wisata pemandian sungai Gunung Pandan di Desa Selamat, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang selalu ramai oleh pengunjung, apalagi selama momen libur anak sekolah dan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah.

"Puncaknya hari minggu kemarin pas Lebaran Haji, tempat parkir semua penuh kendaraan mobil dan sepeda motor," kata Amey, warga setempat di lokasi objek wisata, Selasa.

Selain pemilik salah satu warung di pemandian Gunung Pandan Amey juga menyewakan jasa ban kepada wisatawan seharga Rp10-20 ribu (ukuran ban kecil dan besar). Di Gunung Pandan juga tersedia barisan pondok-pondok yang disewakan Rp30 ribu/kotak.

Dia menuturkan sejak di Gunung Pandan ada fasilitas homestay dan pentas seni pengunjung tak pernah sepi. Sejumlah komunitas anak muda dan pecinta alam juga sering membuat acara camping di kaki bukit Gunung Pandan.

"Wisatawan yang nginap di homestay pernah ada yang dari Medan, Pematang Siantar, Lhokseumawe ada juga," tutur Amey.

Salah seorang pengunjung Indra bersama keluarganya berencana akan camping di Gunung Pandan. Ia pun sudah menyiapkan segala perbekalan logistik untuk bermalam menikmati keheningan dan gemercik aliran sungai Gunung Pandan.

"Rencana kami mau ngecam,  tidak sewah homestay karena penuh," ucap Indra yang membawa istri dan tiga orang anaknya.

Pria yang akrab disapa Indra Dewa ini merupakan wisatawan lokal asal Karang Baru, Aceh Tamiang. Dia juga tergabung dalam komunitas mobil penjelajah Vitara Escudo Sidekick (VES) Aceh-Sumut. Keluarga besar VES Community Aceh-Sumut juga sudah beberapa kali menggelar pertemuan akbar di Gunung Pandan. Dipengujung libur Idul Adha 1443 H para pecinta mobil Suzuki ini punya agenda camping bersama.
 
    Para wisatawan mandi di sungai yang ada di wisata alam Gunung Pandan, Aceh Tamiang.  ANTARA/Dede Harison

"Dari Langsa ada tiga unit komunitas VES mau kemari juga. Sebagian ada yang ke pantai Leuge Peureulak, Aceh Timur," ujar anggota VES asal Aceh Tamiang ini sambil sibuk memanggang sate.

Datok Penghulu (Kades) Desa Selamat Suherman setelah ada kelonggaran di masa pandemi COVID-19, Gunung Pandan kembali dibuka untuk wisatawan. Objek wisata alam andalan Aceh Tamiang ini setiap hari weekend ramai dikunjungi.

"Beberapa hari ini ada peningkatan jumlah pengunjung, mungkin karena hari libur bersamaan, anak sekolah masih libur kemudian momen Idul Adha," kata Suherman alias Bejo.

Menurut Herman Bejo dalam pekan ini wisatawan meningkat tiga kali lipat dari hari biasanya. Mayoritas pengunjung Gunung Pandan berasal dari berbagai daerah mulai dari (lokal Aceh Tamiang), Kota Langsa hingga Pangkalan Berandan, Kabupaten Langkat.
 
   Wisatawan hendak menunaikan shalat di mushala yang ada di objek wisata Gunung Pandan. ANTARA/Dede Harison

Diakui datok Herman homestay Gunung Pandan yang selesai dibangun pada bulan Mei 2022 menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi wisatawan yang hobi bercamping menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman sambil menikmati panorama alam.

"Saat ini baru ada dua rumah penginapan (homestay) di Gunung Pandan dengan tarif sewah Rp350 ribu per malam. Tapi beberapa hari ini homestay sering penuh," ujar Suherman.

Sebagai informasi tambahan buat para travelling, lokasi Gunung Pandan yang berada di wilayah Kecamatan Tenggulun berjarak sekitar 34  kilometer dari Kota Kuala Simpang, ibu kota Kabupaten Aceh Tamiang, sedangkan dari Simpang Tiga Seumadam, Kecamatan Kejuruan Muda 24 kilometer.

Untuk tiba sampai ditempat bisa menggunakan kendaraan mobil dan sepeda motor dengan lintasan jalan aspal dan jalan bebatuan.

Disepanjang perjalanan masuk mulai Simpang Tiga Seumadam-Gunung Pandan pengunjung akan disuguhi pemandangan perkebunan kelapa sawit milik sejumlah perusahaan swasta, PTP Nusantara 1 maupun pribadi. Adapun biaya tiket masuk ke objek wisata Rp25 ribu untuk kendaraan roda empat/mobil dan Rp10 ribu untuk kendaraan sepeda motor plus parkir. Saat ini fasilitas umum yang ada di wisata pemandian Gunung Pandan terdiri dari dua unit homestay, pentas seni, mushola dan toilet berbayar untuk ganti pakaian.

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022