Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebut pemerintah provinsi setempat mulai menerapkan kembali penggunaan aplikasi PeduliLindungi setiap masuk perkantoran pemerintah, sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman, Rabu, mengatakan penggunaan kembali aplikasi PeduliLindungi sesuai dengan arahan gubernur Aceh, dan tentunya setiap pegawai harus sudah melakukan vaksin booster.
“Jadi sudah ada arahan dari gubernur agar perkantoran menggunakan aplikasi PeduliLindungi lagi kepada setiap orang yang masuk, dengan vaksin booster,” kata Iman di Banda Aceh.
Dijelaskan Iman, dengan adanya kebijakan tersebut maka akan membuat masyarakat, paling tidak petugas pelayanan publik, agar mendatangi sentral vaksinasi untuk melakukan vaksin booster.
Memang, lanjut Iman, belum ada surat gubernur yang mewajibkan vaksin booster bagi warga beraktivitas di sarana publik atau umum daerah itu, namun pihaknya tetap mengimbau agar warga melengkapi vaksin booster.
Hal tersebut sebagai langkah bersama-sama dalam upaya membendung lonjakan kasus COVID-19 varian baru di provinsi paling barat Indonesia itu.
“Kalau langsung surat dari gubernur belum ada kewajiban (booster) untuk masyarakat, hanya untuk perkantoran sudah ada,” katanya.
Saat ini, kata dia, seluruh kabupaten/kota di Tanah Rencong masih tetap membuka layanan vaksinasi booster di setiap fasilitas kesehatan. Capaian vaksin booster pun cukup bagus, dan rata-rata keperluannya untuk perjalanan.
“Capaian juga sudah lumayan bagus. Pengguna juga memakai rata-rata untuk perjalanan, baik liburan maupun urusan lainnya,” kata Iman.
Dinkes Aceh mencatat Pemerintah Aceh menargetkan vaksin COVID-19 bagi 4.028.891 penduduk Aceh. Penerima dosis satu sudah mencapai 4.104.762 orang atau 101,9 persen, dosis dua 3.223.632 orang atau 80 persen dan dosis tiga atau booster 890.358 orang atau 25,8 persen.
Sebenarnya, kata Iman, capaian dosis booster di Aceh sudah tergolong tinggi, karena target dosis booster bukan untuk 4 juta penduduk, melainkan bagi mereka sudah dosis dua, di luar anak-anak dan remaja yang tidak wajib booster.
“Jadi sekarang kita terus pacu vaksin booster untuk kalangan masyarakat, sebagai sasaran paling tinggi,” kata Iman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman, Rabu, mengatakan penggunaan kembali aplikasi PeduliLindungi sesuai dengan arahan gubernur Aceh, dan tentunya setiap pegawai harus sudah melakukan vaksin booster.
“Jadi sudah ada arahan dari gubernur agar perkantoran menggunakan aplikasi PeduliLindungi lagi kepada setiap orang yang masuk, dengan vaksin booster,” kata Iman di Banda Aceh.
Dijelaskan Iman, dengan adanya kebijakan tersebut maka akan membuat masyarakat, paling tidak petugas pelayanan publik, agar mendatangi sentral vaksinasi untuk melakukan vaksin booster.
Memang, lanjut Iman, belum ada surat gubernur yang mewajibkan vaksin booster bagi warga beraktivitas di sarana publik atau umum daerah itu, namun pihaknya tetap mengimbau agar warga melengkapi vaksin booster.
Hal tersebut sebagai langkah bersama-sama dalam upaya membendung lonjakan kasus COVID-19 varian baru di provinsi paling barat Indonesia itu.
“Kalau langsung surat dari gubernur belum ada kewajiban (booster) untuk masyarakat, hanya untuk perkantoran sudah ada,” katanya.
Saat ini, kata dia, seluruh kabupaten/kota di Tanah Rencong masih tetap membuka layanan vaksinasi booster di setiap fasilitas kesehatan. Capaian vaksin booster pun cukup bagus, dan rata-rata keperluannya untuk perjalanan.
“Capaian juga sudah lumayan bagus. Pengguna juga memakai rata-rata untuk perjalanan, baik liburan maupun urusan lainnya,” kata Iman.
Dinkes Aceh mencatat Pemerintah Aceh menargetkan vaksin COVID-19 bagi 4.028.891 penduduk Aceh. Penerima dosis satu sudah mencapai 4.104.762 orang atau 101,9 persen, dosis dua 3.223.632 orang atau 80 persen dan dosis tiga atau booster 890.358 orang atau 25,8 persen.
Sebenarnya, kata Iman, capaian dosis booster di Aceh sudah tergolong tinggi, karena target dosis booster bukan untuk 4 juta penduduk, melainkan bagi mereka sudah dosis dua, di luar anak-anak dan remaja yang tidak wajib booster.
“Jadi sekarang kita terus pacu vaksin booster untuk kalangan masyarakat, sebagai sasaran paling tinggi,” kata Iman.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022