Ribuan mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala berunjuk rasa menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang resmi naik pada Sabtu lalu.

Ketua BEM USK, Zawata Afnan di Banda Aceh, Selasa mengatakan saat perjalanan mahasiswa mengubah aksi ke Gedung Gubernur Aceh karena ribuan mahasiswa sudah menyampaikan aspirasi ke Gedung DPRA pada Senin (5/9).

“Kita melakukan check and balance, baik dari pihak DPRA selaku perwakilan legislatif dan juga PJ Gubernur, karena pj Gubernur yang sekarang merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusah ke pemerintah Aceh,” katanya.

Koordinator Aksi, Muhammad Nafis Albanjiri dari dari Kementerian Aksi dan Propaganda BEM USK mengatakan masa berangkat sekitar pukul 11.30 dari halaman Gedung Gelanggang USK dan tiba pukul 12.05 WIB.

Ribuan mahasiswa USK tersebut bertolak ke kantor Gubernur dengan sepeda motor yang didorong dengan jalan tanpa dinaiki sekitar pukul 12.00 WIB.

Aparat kepolisian dengan pakaian lengkap sudah berjaga untuk mengawal aksi unjuk rasa agar tidak terjadi kericuhan.

AKP Wahyudi, Kabag Ops Polresta Banda Aceh, saat kedatangan ribuan mahasiswa di depan pintu pagar meminta koordinator aksi untuk menjaga keamanan sehingga pintu gerbang dapat dibuka.

"Saya minta satu kepada korlap agar menjaga aksi unjuk rasa ini karena kami aparat keamanan tidak ingin bentrok dengan mahasiswa," katanya.

Setelah pintu gerbang dibuka, ribuan mahasiswa beorasi menyampai tuntutannya di hadapan aparat kepolisian serta Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar.

Pewarta: Nurul Hasanah

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022