Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Aceh menjaring atlet Pekan Olahraga Aceh (PORA), untuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov PBSI Aceh Ariyansyah, Selasa, mengatakan PORA di Kabupaten Pidie pada Desember 2022, menjadi ajang untuk menjaring atlet bulutangkis Aceh dalam menghadapi ajang nasional itu.

“Target kita minimal cabang olahraga bulutangkis ini bisa meraih medali pada PON 2024 nanti,” kata Ariyansyah di Banda Aceh.

Ia menjelaskan, Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) menjadi tuan rumah PON 2024. Secara langsung, atlet dua daerah ini memiliki kesempatan langsung unjuk diri dalam PON tanpa harus mengikuti seleksi pra PON.

Saat ini, kata Ariyansyah, pihaknya telah mengantongi tiga nama atlet tepok bulu asal Aceh yang direncanakan tampil pada PON 2024, yakni Nazura Trisyah, atlet tunggal putri yang kini sedang menimba ilmu di PB ABC Pro Medan.

Selanjutnya, Mutia Ditha Ainul Baroroh dan Rista Berlian Maharani, atlet ganda putri yang juga sedang mengikuti latihan di PB Djarum. Ketiga atlet putri itu berasal dari Kabupaten Aceh Barat.

“Ketiga mereka juga akan main pada PORA Pidie nanti mewakili kabupaten asal mereka,” kata Ariansyah.

Kendati demikian, kata Ari, seluruh atlet di darah berjulukan Tanah Rencong itu masih memiliki kesempatan yang sama untuk berjuang membawa nama Aceh di ajang PON.

PORA menjadi salah satu ajang para atlet asal daerah Serambi Mekkah itu untuk unjuk diri, memperlihatkan kemampuan terbaik. Tentunya, dengan syarat batas usia maksimal bagi mereka yang lahir pada tahun 2003.

“Jadi saat ini kita masih menjaring pemain baik putra maupun putri. Tidak tertutup kemungkinan, bagi yang lain juga memiliki kesempatan main di PON. Tiga nama-nama ini juga belum ada jaminan akan tampil di PON,” katanya.

Di samping itu, kata Ari, Pengprov PBSI Aceh mulai melakukan pemusatan latihan daerah (pelatda) bagi atlet untuk persiapan PON pada 2023, setelah mengantongi nama-nama atlet.

“Kita mulai pelatda awal 2023 setelah pelaksanaan PORA. Pelatda nanti terpusat di Banda Aceh selama satu tahun,” katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengprov PBSI Aceh Safaruddin mengatakan dirinya akan melakukan segala upaya agar olahraga tepok bulu Aceh dapat berdiri sejajar dengan daerah lain.
“Saya lihat ada banyak orang-orang hebat yang ingin membangkitkan bulu tangkis Aceh. Saya ingin bulu tangkis ini menjadi lifestyle di Aceh,” katanya.

Ia optimis olahraga bulu tangkis bisa bangkit di Tanoh Rencong. Semua pengurus bisa berperan aktif dalam melakukan pembinaan atlet dan pengembangan bulutangkis di Aceh.

Konsep yang dilakukan berupa kejuaraan secara zonasi antar kabupaten/kota. Tujuannya untuk melahirkan atlet bertalenta dari setiap daerah, sekaligus mengukur keseimbangan kemampuan atlet, sehingga sebaran atlet merata.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022