Sebanyak 20 peserta Raja dan Ratu baca Aceh mempresentasikan makalah literasi untuk memperebutkan gelar Raja dan Ratu Baca Aceh tahun 2022-2024.
Kepala Bidang Layanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Zulfadli di Banda Aceh, Senin mengatakan bahwa 20 orang tersebut dinyatakan lulus pada tahap administrasi dan tes wawasan literasi dari sebelumnya 63 orang yang mendaftar menjadi peserta Raja dan Ratu Baca Aceh.
"Dari jumlah pada yang ikut tes wawancara dan presentasi hari ini terdiri dari sepuluh orang perempuan dan sepuluh orang laki-laki," katanya.
Zulfadli menjelaskan bahwa 20 orang calon Raja dan Ratu Baca Aceh akan mempresentasikan makalah berkaitan dengan literasi sebagai tawaran program saat menjadi Raja dan Ratu Baca Aceh dihadapan para empat dewan juri yang merupakan pegiat literasi.
"Pemilihan lebih kepada kemampuan memahami literasi dan kecerdasan. Mereka diharapkan memiliki inovasi yang bisa didukung dengan moral dan koordinasi," katanya.
Pemilihan Raja dan Ratu Baca Aceh merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan mencari pegiat literasi yang dapat membantu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh menjalankan kegiatan-kegiatan yang berupaya untuk meningkatkan literasi dan minat baca di Aceh.
"Peserta yang akan terpilih menjadi Ratu dan Raja Baca Aceh tersebut akan menjadi ikon serta mengajak generasi muda dan masyarakat untuk meningkatkan literasi," katanya.
Raja dan Ratu Baca Aceh yang terpilih pada tahun 2022 ini akan menyabet gelar tersebut selama 2 tahun berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya bekerja selama setahun.
"Jika sebelumnya dilakukan setiap tahun sekali, namun mulai tahun ini akan disiapkan untuk dua tahun sekali," katanya.
Zulfadli menambahkan bahwa pengukuhan Raja dan Ratu Baca Aceh tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober dan nantinya dibuka langsung oleh Bunda Literasi Aceh.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022