Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) Darmansah menyatakan tradisi ibu-ibu "Jak Keumaweuh" perlu dilestarikan karena dengan kearifal lokal itu dapat mencegah kekerdilan anak (stunting).

"Pencegahan stunting ini sudah menjadi program nasional. Di Aceh, pencegahan ini sudah lama dilakukan dengan cara kearifan lokal, " katanya saat membuka acara rembuk stunting tingkat Kabupaten Abdya, di Blangpidie, Selasa

Pemerintah Kabupaten Abdya mengelar rembuk stunting tersebut sebagai upaya menjalankan program nasional terkait masih tingginya persentase stunting yang menjadi isu nasional di Tanah Air.

Di Kabupaten Abdya, lanjut Pj Bupati Darmansah, upaya pencegahan stunting tersebut sudah lama dilakukan oleh masyarakat dengan cara kearifan lokal. Salah satunya melalui tradisi "Keumaweuh, " 

"Tradisi "Keumaweuh" ini adalah salah satu cara pencegahan stunting. Biasanya kaum ibu-ibu mengantarkan nasi, lauk pauk, buah-buahan dan berbagai makanan bergizi lainnya saat ada ibu hamil tujuh bulanan, " katanya

Disamping tradisi "keumaweuh" masyarakat di Kabupaten Abdya juga mengelar acara kenduri "jok bu bidan" . Biasanya kenduri dan doa bersama ini diselenggarakan oleh masyarakat saat umur kehamilan ibu tiga bulanan. 

"Ibu hamil diantarkan nasi, kue bergizi, buah-buahan dan juga makanan penunjang gizi lainnya. Oleh karenanya tradisi ini perlu dilestarikan. Tapi jangan lupa gizi tambahan lain juga perlu diperhatikan untuk ibu hamil," katanya.

 

Ibu hamil yang mengkonsumsi makanan bergizi tentu akan melahirkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, kreatif, dan produktif ditambah lagi dukungan pendidikan berkualitas, maka ke depan anak itu menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. 

"Begitu juga sebaliknya, jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi kerdil sehingga menjadi generasi tidak produktif dan stunting, " katanya

Ia mengatakan, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, sehingga anak lebih pendek dari rata-rata tinggi anak seusia atau sebaya. 

Ia menjelaskan, masih tingginya persentase stunting pada balita ini sebagaimana isu berkembang, menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat di Indonesia. 

Bila tidak ada pencegahan yang tepat terhadap masalah ini, maka dapat mengakibatkan tidak optimalnya perkembangan otak, fisik, dan berpengaruh pada sistem kekebalan anak tersebut, dan tentunya di masa mendatang dapat menyebabkan hilangnya generasi (loss of generation) karena kemampuan bersaing mereka yang lemah.

"Dalam Islam juga menganjurkan umatnya agar jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah, baik dari segi akidah, ilmu, maupun fisik. Maka kita sebagai muslim sudah diajarkan bagaimana menjaga anak agar bisa menjadi generasi unggul dan berguna," katanya

Dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan peran para pihak yang berkepentingan lintas sektor dalam pencegahan dan penanganan stunting, Pemerintah Abdya memandang perlu untuk melaksanakan pertemuan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten setempat.

"Jadi, pertemuan rembuk stunting ini salah satu wadah bagi semua lintas sektor menyamakan persepsi, menyusun strategi intervensi terencana, terpadu dan fokus pada solusi penanganan stunting di Kabupaten Abdya," demikian Darmansah

Pewarta: Suprian

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022