Meulaboh (ANTARA Aceh)- Sebagian keluarga bayi di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh diresahkan dengan merebaknya isu vaksin palsu sehingga mempengaruhi minat keluarga bayi memberikan cakupan imunisasi secara utuh.

Kepala Dinas Kesehatan Aceh Barat Zafril Luthfy di Meulaboh, Kamis, mengatakan, bahwa sudah diterima laporan dari beberapa unit fasilitas kesehatan yang mengadakan imunisasi, bahwa masyarakat enggan bayi mereka diimunisasi.

"Masalah vaksin palsu jelas mempengaruhi, laporan kita terima dari beberapa puskesmas itu sudah ada keluarga bayi tidak bersedia anaknya diberikan vaksin," katanya.

Luthfy menjelaskan, padahal secara jelas bahwa vaksin yang digunakan oleh Dinas Kesehatan yang kemudian dibagikan kepada 13 puskesmas di Aceh Barat merupakan vaksin asli yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan.

Sebab Dinas Kesehatan hanya mengunakan jenis vaksin yang ditentukan oleh pemerintah dan diberikan secara geratis, bukan melakukan pengadaan sendiri layaknya managemen rumah sakit swasta ataupun klinik pelayanan kesehatan.

Meski demikian sebut Luthfy, setelah diberikan pengertian sebagian diantara keluarga bayi yang membawa anaknya berimunisasi memahami, barulah kegiatan imunisasi untuk bayi bisa diberikan.

"Sama halnya ada temuan vaksin expired di rumah sakit swasta kemarin, itu dapat kami klarifikasi bahwa vaksin tersebut belum digunakan, vaksin itu adalah sisa saat kegiatan pekan imunisasi yang seharusnya memang sudah dimusnahkan," jelasnya.

Persoalan vaksin sangat sensitif dengan kepribadian masyarakat di Aceh, karena obat untuk kekebalan tubuh itu diberikan kepada bayi, apalagi selama ini masih ada masyarakat meragukan haram atau halal pemberian vaksin ke tubuh manusia.

Luthfy memastikan, oknum petugas bidan yang melakukan kesalahan tersebut telah diberikan sanksi berupa teguran tertulis dan berjanji tidak lagi mengulangi hal demikian, karena itu melangar ketentuan yang ada.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Swasta Montela Syarifah Meri Mirna menambahkan, terkait temuan vaksin kadaluarsa dalam lemari pendingin pihakya tersebut sama sekali bukan karena unsur kesengajaan.

"Ditemukan itukan bukan pada gudang farmasi, tapi dalam lemari pendidingi, ada salah seorang petugas kita yang membawa sisa dari kegiatan pekan imunisasi kemarin itu dan sampai ditemukan itu tidak digunakan," katanya menambahkan.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016