Meulaboh  (ANTARA Aceh) - Harga ikan segar di Pasar Meulaboh Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh bertahan tinggi setelah mengalami lonjakan karena pasokan terbatas selama nelayan libur melaut merayakan Lebaran 2016.

Roni, salah seorang pedagang ikan Jalan Lhueng Nak Yee Meulaboh, Sabtu, mengatakan sebagian besar nelayan daerah ini belum berangkat melaut karena masih dalam hari larangan melaut (mantang meulaot).

"Walaupun pantang melaut tapi ada juga nelayan yang melaut, tapi pasokan ikan tetap sedikit, mengingat mereka umumnya nelayan kecil," katanya saat ditemui di lokasi pasar itu.

Dia menyebutkan, meskipun pasokan terbatas akan tetapi kenaikan harga ikan segar tidak begitu drastis hanya berkisar Rp10.000-Rp15.000/ekor untuk ikan yang dijual jenis tuna sedang (ukuran 8 ons-1kg/ekor).

Biasanya ikan tuna dengan ukuran demikian untuk konsumsi rumah tangga dijual seharga paling tinggi Rp25.000/ekor, tetapi usai lebaran ini harga masih bertahan Rp35.000-Rp40.000/ekor, demikian juga ikan tongkol dengan harga tidak jauh berbeda.

Malahan ada sebagian penjual ikan sampai H+2 lebaran ini masih menjual ikan yang disimpan sebelum memasuki lebaran, ikan tersebut adalah kakap, dencis, dan udang yang telah diberi es, namun konsumen lebih memilih ikan segar.

"Ada juga ikan es, tapi masyarakat sudah tahu memilih mana ikan segar dan mana ikan yang diberi es. Tapi tidak banyak karena ikan-ikan ini hanya untuk antisipasi persediaan sampai tiga hari lebaran," ujarnya.

Di wilayah Kota Meulaboh terdapat tiga lokasi tempat penjualan ikan segar atau sebagai pasar ikan, seperti Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Baroh, kompleks Pasar Bina Usaha, pasar ikan Desa Lapang dan pasar ikan Desa Pasar Aceh, semua lokasi itu masih sepi penjual ikan, meskipun ada namun hanya 2-3 lapak penjualan.

Menurut Heri, nelayan Ujong Baroh, meskipun ada tiga hari pantang melaut berlaku di Aceh, akan tetapi pasokan ikan dari nelayan tetap ada karena ada sebagian telah melaut sejak hari "Meugang" (hari motog).

"Kalau habis lebaran nggak ada yang melaut sampai tiga hari, ikan jenis tuna, tongkol dengan ukuran besar juga sudah ada, itu karena nelayan berangkat sebelum lebaran. Lebaran pertama dia baru sampai ke daratan," katanya pula.

Lebih lanjut dikatakannya, sampai H+3 labaran setiap tahun, para nelayan tidak bisa melaut bukan hanya karena pantang melaut, akan tetapi mereka tidak bisa berbelanja bekal untuk kebutuhan melaut seperti es maupun bahan makanan.

Karena itu, beberapa nelayan yang jeli dengan tradisi demikian memanfaatkan momen tersebut untuk melaut sebelum hari lebaran, sehingga kondisi harga ikan mahal usai lebaran dimanfaatkan untuk menambah pendapatan keluarga.

Data dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh Barat untuk pasokan ikan di semua sentra kawasan nelayan tangkap rata-rata berproduksi 25-30 ton/hari, namun sejak sebelum lebaran pasokan sudah berkurang karena cuaca buruk.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016