Sekretaris Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Kementerian Desa PDTT Sudrajat mendorong petani kopi Aceh Tengah untuk melakukan hilirisasi produk agar komoditas yang dihasilkan terus mampu memberikan nilai tambah.
"Jangan hanya puas dengan bahan baku. Harus inovasi dengan penganekaragaman," kata Sudrajat dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Sudrajat setelah menghadiri pelepasan ekspor green bean Gayo Coffe dari petani Desa Sejahtera Astra (DSA) senilai Rp10 miliar ke California, Amerika Serikat, dari Aceh Tengah.
Baca juga: 1.097 warung kopi di Aceh terbebas dari produk mengandung boraks
Sudrajat berharap, ke depannya ekspor kopi Aceh Tengah bisa dilakukan dengan memiliki nilai tambah, karena itu hilirisasi produk akan lebih bagus karena sudah pasti mempunyai nilai jualnya.
Bahkan, Sudrajat meminta nantinya ekspor kopi Aceh bukan hanya biji mentahnya saja, melainkan harus lebih berkembang yakni pengiriman bahan jadi.
"Ekspornya harus bahan jadi, atau nanti ekspornya harus yang di-roasting dulu, dan jangan mentah seperti sekarang ini," ujarnya.
Baca juga: Disbudpar ajak masyarakat Gayo berkolaborasi promosikan budaya dan pariwisata
Dirinya meyakini, proses tersebut mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat yang jauh lebih besar dengan mendorong pengelolaan sumber daya lokal.
Sudrajat juga berharap agar produk desa di Aceh Tengah itu lebih berkembang dan harus mampu menjangkau pasar pasar lebih luas lagi. Sehingga kegiatan ekspor kembali bisa dilakukan.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs PT Astra International Riza Deliansyah mengatakan, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi yang besar untuk menjadi desa wisata.
Baca juga: Ini lahan kopi yang telah menghasilkan di Bener Meriah
"Ada danau, kopi gayo, pacuan kuda, tarian. Potensinya luar biasa untuk jadi desa wisata. Banyak orang asing suka kopi gayo," kata Riza.
Program DSA di Aceh Tengah, kata dia, diharapkan mampu mempercepat terwujudnya yang ada dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Ini terbukti dengan keberhasilan DSA lainnya dari totak 1.060 DSA di seluruh tanah air, telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hingga 80 persen. Juga berhasil menambah lebih dari 20 ribu lapangan kerja baru," demikian Riza Deliansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
"Jangan hanya puas dengan bahan baku. Harus inovasi dengan penganekaragaman," kata Sudrajat dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Sudrajat setelah menghadiri pelepasan ekspor green bean Gayo Coffe dari petani Desa Sejahtera Astra (DSA) senilai Rp10 miliar ke California, Amerika Serikat, dari Aceh Tengah.
Baca juga: 1.097 warung kopi di Aceh terbebas dari produk mengandung boraks
Sudrajat berharap, ke depannya ekspor kopi Aceh Tengah bisa dilakukan dengan memiliki nilai tambah, karena itu hilirisasi produk akan lebih bagus karena sudah pasti mempunyai nilai jualnya.
Bahkan, Sudrajat meminta nantinya ekspor kopi Aceh bukan hanya biji mentahnya saja, melainkan harus lebih berkembang yakni pengiriman bahan jadi.
"Ekspornya harus bahan jadi, atau nanti ekspornya harus yang di-roasting dulu, dan jangan mentah seperti sekarang ini," ujarnya.
Baca juga: Disbudpar ajak masyarakat Gayo berkolaborasi promosikan budaya dan pariwisata
Dirinya meyakini, proses tersebut mampu mendorong pembangunan ekonomi masyarakat yang jauh lebih besar dengan mendorong pengelolaan sumber daya lokal.
Sudrajat juga berharap agar produk desa di Aceh Tengah itu lebih berkembang dan harus mampu menjangkau pasar pasar lebih luas lagi. Sehingga kegiatan ekspor kembali bisa dilakukan.
Sementara itu, Chief of Corporate Affairs PT Astra International Riza Deliansyah mengatakan, Kabupaten Aceh Tengah memiliki potensi yang besar untuk menjadi desa wisata.
Baca juga: Ini lahan kopi yang telah menghasilkan di Bener Meriah
"Ada danau, kopi gayo, pacuan kuda, tarian. Potensinya luar biasa untuk jadi desa wisata. Banyak orang asing suka kopi gayo," kata Riza.
Program DSA di Aceh Tengah, kata dia, diharapkan mampu mempercepat terwujudnya yang ada dan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
"Ini terbukti dengan keberhasilan DSA lainnya dari totak 1.060 DSA di seluruh tanah air, telah mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar hingga 80 persen. Juga berhasil menambah lebih dari 20 ribu lapangan kerja baru," demikian Riza Deliansyah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022