Lhoksukon (ANTARA Aceh) - Puluhan warga dan mahasiswa yang tergabung Aliansi Pembela Rakyat (Ampera), menggelar protes di depan kantor PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Point A, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, terkait pemasangan gerbang pembatas ukuran kendaraan, Rabu.

Warga beralasan, dengan ditutupnya pintu tersebut membuat truk umum berbadan besar tidak bisa melintasi jalan di sekitar area perusahaan tersebut, saat melakukan aktivitas sehari-hari seperti mengangkut hasil pertanian.

Massa yang dikoordinir oleh Adni Fajri, membawa sejumlah poster yang bertuliskan tuntutan kepada perusahaan tersebut untuk memperhatikan perekonomian daerah setempat dengan adanya jalur transportasi.

Akhirnya beberapa perwakilan pengunjukrasa beraudiensi dengan pihak PHE setempat. Dalam tuntutannya, pengunjukrasa meminta supaya pihak PHE untuk membuka jalan di Cluster 1 dan Cluster IV. Selain itu, jalan di kawasan dimaksud, yang masih berlubang juga diminta diperbaiki supaya mudah dilintasi.

Sementara itu, Kepala Humas PHE NSB, Armia Ramli, mengatakan, pihaknya sangat berkomitmen untuk mendukung pengembangan masyarakat sekitar perusahaan. Perusahaan juga mengizinkan jalan itu digunakan oleh kendaraan umum.

"Pemasangan portal tersebut untuk menjaga keberlangsungan jalan lebih panjang umur atau tetap awet, sehingga dapat digunakan perusahaan dan warga sekitar untuk waktu yang lebih lama," katanya.

Serta kebijakan pemasangan portal jalan dimaksud,  dilakukan pihaknya setelah mengevaluasi dengan matang. Menurutnya, itu bukan penutupan, tetapi pembatasan karena ukuran truk berbadan sedang masih bisa untuk dilintasi.

Dialog antara dua pihak belum ada titik temu. Kedua pihak juga akan duduk kembali pada tanggal 22-23 Agustus mendatang untuk membahasnya kembali.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016