Momen bersatunya Ulama dan Umara

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Barat Daya, Abu Dahlan, mengatakan, empat tahun masa kepemimpinan Jupri Hassannuddin atau lebih dikenal dengan sebutan ''JIHAD'' bisa disebut sebagai pondasi awal menyatunya antara umara dan ulama di Kabupaten ini.

''Ini salah satu sisi lebih yang dimiliki oleh Bupati Aceh Barat Daya Ir. Jufri Hasanuddin dalam mengembangkan dan menguatkan aqidah umat. Buktinya, selain umara, para ulama cukup sering dilibatkan dalam mengambil sebuah keputusan,'' katanya

Selain ulama sering dilibatkan dalam mengambil keputusan, Pemerintah JIHAD ini juga sangat kuat dalam mempertahankan aqidah Ahlussunnah Waljamaah yang saat ini mulai dikikis oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk menyesatkan manusia di muka bumi ini.

''Kalau soal mempertahankan aqidah, bupati Jupri Hassannuddin ini siap bertarung dengan siapapun, bahkan dirinya rela mati, Jadi, pemimpin seperti inilah yang kita butuhkan, apalagi jaman sekarang ini berbagai upaya dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk merusak Aqidah generasi bangsa,'' katanya

Selain mampu mempertahankan aqidah umat bersama para ulama dan umara. Lanjutnya, Pemerintah JIHAD selama ini juga sangat peduli terhadap pembangunan rumah-rumah ibadah dan pondok pesantren yang merupakan tempat generasi muda menuntut ilmu agama islam untuk bekal menuju akhirat.

''Ini yang paling penting saya sampaikan,  Pemerintah JIHAD ini sangat peduli terhadap semua rumah ibadah dan pondok pesantren. Melalui Badan Dayah, semua tempat pendidikan islam di anggarkan dana pembangunannya,'' katanya

Selain pembangunan fisik dan infrastruktur yang terlihat begitu mendapat perhatian lebih dari pemerintah JIHAD. Para ulama di mata pemerintah Aceh Barat Daya sangat dihargai dalam setiap mengambil kebijakan.

''Pembangunan infrastruktur untuk rumah ibadah juga tidak kalah dengan pembangunan infrastruktur lainnya. Pembangunan fisik lain diutamakan, untuk rumah ibadah juga tidak dinomorduakan. Artinya, perhatian pemerintah sangat seimbang,'' demikian Abu Dahlan. (ADV)