Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe mulai menggalakkan imunisasi polio terhadap anak dengan menyasar sekolah-sekolah yang ada di daerah itu guna mengejar target capaian sebesar 95 persen.
Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe Imran di Lhokseumawe, Senin, mengatakan seluruh sekolah dasar atau setingkat dan TK atau PAUD akan menjadi sasaran Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio yang dicanangkan selama 12 hari ke depan mulai 12 hingga 24 Desember 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Penjabat (Pj) Wali Kota Lhokseumawe Imran di Lhokseumawe, Senin, mengatakan seluruh sekolah dasar atau setingkat dan TK atau PAUD akan menjadi sasaran Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio yang dicanangkan selama 12 hari ke depan mulai 12 hingga 24 Desember 2022.
"Imunisasi polio sebagai bentuk kecintaan pemerintah terhadap anak-anak. Apalagi baru-baru ini telah muncul kasus polio di Kabupaten Pidie. Semua anak di Kota Lhokseumawe wajib mengikuti imunisasi polio," kata Imran.
Imran menyebutkan keberhasilan program Sub PIN polio sebagai upaya pemerintah dalam mencegah adanya kasus polio dan juga angka stunting atau kekerdilan yang terjadi terhadap anak, khusus di Kota Lhokseumawe.
"Saya berharap setiap sekolah dan orang tua serta seluruh elemen masyarakat mendukung program ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi polio guna menjaga tumbuh kembangnya anak-anak di Kota Lhokseumawe," kata Imran.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza mengatakan pencanangan Sub PIN polio bagi anak usia nol hingga 12 tahun mulai digencarkan di sekolah dan posyandu dengan target 95 persen dari total sasaran mencapai 37.895 anak yang tersebar di empat kecamatan.
"Imunisasi polio ini akan difokuskan di 82 sekolah, untuk anak usia enam hingga tujuh tahun akan dilakukan di 103 unit TK dan Paud. Sementara untuk anak yang nol sampai lima tahun akan digelar di 100 titik dari 68 desa di Kota Lhokseumawe, baik di posyandu maupun klinik kesehatan desa," kata Safwaliza.
Safwaliza menambahkan imunisasi polio yang akan dilakukan tersebut sebagai upaya menindaklanjuti kejadian luar biasa (KLB) kasus polio di Kabupaten Pidie, sesuai rekomendasi Komite Ahli Nasional Surveilans PD3I dan Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
Atas rekomendasi tersebut, maka perlu dilaksanakan upaya tindak lanjut penanggulangan KLB untuk memutus transmisi virus polio berupa Sub PIN polio, kata Safwaliza menyebutkan.
"Sebelumnya, kami sudah berikan edukasi dan sosialisasi kepada orang tua anak melalui puskesmas dan sekolah-sekolah agar progam ini berjalan lancar dan sukses, sehingga kasus polio yang terjadi terhadap anak sapa dicegah," kata Safwaliza.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022