Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan sebanyak 10 kecamatan di daerah itu dilanda banjir akibat hujan yang mengguyur sejak beberapa hari terakhir.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Rabu, mengatakan banjir tersebut juga menyebabkan sebagian warga mengungsi.
"Jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan. Banjir mulai memasuki pemukiman warga sejak Selasa (20/12) sore. Ketinggian air berkisar 30 sampai 100 centimeter," kata Mulyadi.
Adapun kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Matang Kuli meliputi 15 desa, Kecamatan Banda Baro sembilan desa, Kecamatan Samudera lima desa.
Kecamatan Syamtalira Baru tiga desa, Kecamatan Cot Girek dan Kecamatan Lhoksukon masing-masing dua desa. Kecamatan Nibong, Kecamatan Syamtalira Aron dan Kecamatan Simpang Keramat masing-masing satu desa.
"Sementara, di Kecamatan Nisam banjir mengakibatkan jalan longsor di Desa Seuneubok. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi dua sekolah dan 230 hektare persawahan di Kecamatan Matang Kuli," katanya.
Mulyadi mengatakan bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara terjadi akibat hujan deras dalam sepekan terakhir, sehingga menyebabkan Krueng (sungai) Keureuto, Krueng Pirak dan Krueng Pase meluap.
Saat ini, kata Mulyadi, petugas masih mendata warga terdampak banjir serta menyalurkan bantuan masa panik da memantau situasi maupun kondisi di wilayah bencana.
Mulyadi mengimbau masyarakat tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan bencana lainnya, mengingat kondisi cuaca saat ini tergolong ekstrem.
"Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD selalu siaga dan memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir," kata Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Aceh Utara Mulyadi di Aceh Utara, Rabu, mengatakan banjir tersebut juga menyebabkan sebagian warga mengungsi.
"Jumlah warga yang mengungsi masih dalam pendataan. Banjir mulai memasuki pemukiman warga sejak Selasa (20/12) sore. Ketinggian air berkisar 30 sampai 100 centimeter," kata Mulyadi.
Adapun kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Matang Kuli meliputi 15 desa, Kecamatan Banda Baro sembilan desa, Kecamatan Samudera lima desa.
Kecamatan Syamtalira Baru tiga desa, Kecamatan Cot Girek dan Kecamatan Lhoksukon masing-masing dua desa. Kecamatan Nibong, Kecamatan Syamtalira Aron dan Kecamatan Simpang Keramat masing-masing satu desa.
"Sementara, di Kecamatan Nisam banjir mengakibatkan jalan longsor di Desa Seuneubok. Selain merendam rumah warga, banjir juga menggenangi dua sekolah dan 230 hektare persawahan di Kecamatan Matang Kuli," katanya.
Mulyadi mengatakan bencana banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara terjadi akibat hujan deras dalam sepekan terakhir, sehingga menyebabkan Krueng (sungai) Keureuto, Krueng Pirak dan Krueng Pase meluap.
Saat ini, kata Mulyadi, petugas masih mendata warga terdampak banjir serta menyalurkan bantuan masa panik da memantau situasi maupun kondisi di wilayah bencana.
Mulyadi mengimbau masyarakat tetap siaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan bencana lainnya, mengingat kondisi cuaca saat ini tergolong ekstrem.
"Curah hujan dalam beberapa hari ini meningkat, masyarakat diharapkan tetap waspada. Tim BPBD selalu siaga dan memantau wilayah rawan banjir serta mempersiapkan penanganan tanggap darurat ketika banjir," kata Mulyadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022