Abdullah (32) penjual ayam potong, warga Gampong Lampoeh Krueng Kecamatan Kota Sigli Kabupaten Pidie membacok kedua orang tua usai tidak dikabulkan permintaannya untuk biaya menikah.
“Kejadian itu berawal saat Abdullah meminta uang sebanyak Rp 5 juta untuk keperluan biaya nikah pada Kamis (12/1) Malam,” kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali melalui Kapolsek Kota Sigli, Ipda Benny Eka Permana di Pidie, Jumat.
Ipda Benny menambahkan atas permintaan tersebut ibu pelaku, Murni tidak sanggup menyediakan uang sebanyak itu hingga Abdullah tersinggung dan kecewa.
Di waktu bersamaan saudara kandung pelaku bernama Anuari (27) dan Ayah pelaku, Rusli (57) meleraikannya. Namun apadaya Abdullah tak terima lalu ingin menganiaya saudaranya, tetapi sebilah parang yang diayunkan tersebut tidak melukai Anauri malah melukai ibu dan ayah kandungnya.
Ketika tim ke TKP, pelaku yang masih berdiam di rumah dengan memegang sebilah parang kami minta untuk menyerahkan diri.
“Pelaku tidak mau menyerahkan diri sehingga atas permintaan keluarga, kami menembakkan gas air mata,” katanya.
Ia menambahkan pelaku mencari celah dengan mematikan lampu di dalam rumah dan berhasil melarikan diri ke semak-semak belukar lewat pintu belakang rumah.
“Kami kehilangan jejak dan masih dalam pencarian pelaku yang membawa sebilah pisau ditakutkan dapat melukai yang lain. Kami imbau masyarakat setempat agar berhati-hati,” demikian Ipda Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Kejadian itu berawal saat Abdullah meminta uang sebanyak Rp 5 juta untuk keperluan biaya nikah pada Kamis (12/1) Malam,” kata Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali melalui Kapolsek Kota Sigli, Ipda Benny Eka Permana di Pidie, Jumat.
Ipda Benny menambahkan atas permintaan tersebut ibu pelaku, Murni tidak sanggup menyediakan uang sebanyak itu hingga Abdullah tersinggung dan kecewa.
Di waktu bersamaan saudara kandung pelaku bernama Anuari (27) dan Ayah pelaku, Rusli (57) meleraikannya. Namun apadaya Abdullah tak terima lalu ingin menganiaya saudaranya, tetapi sebilah parang yang diayunkan tersebut tidak melukai Anauri malah melukai ibu dan ayah kandungnya.
Ketika tim ke TKP, pelaku yang masih berdiam di rumah dengan memegang sebilah parang kami minta untuk menyerahkan diri.
“Pelaku tidak mau menyerahkan diri sehingga atas permintaan keluarga, kami menembakkan gas air mata,” katanya.
Ia menambahkan pelaku mencari celah dengan mematikan lampu di dalam rumah dan berhasil melarikan diri ke semak-semak belukar lewat pintu belakang rumah.
“Kami kehilangan jejak dan masih dalam pencarian pelaku yang membawa sebilah pisau ditakutkan dapat melukai yang lain. Kami imbau masyarakat setempat agar berhati-hati,” demikian Ipda Benny.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023