Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji menegaskan pemerintah tidak menjadikan tambang migas rakyat sebagai target produksi nasional.
"Pemerintah hanya ingin keselamatan masyarakat dan hasil tersebut (tambang migas rakyat) dapat dinikmati oleh rakyat secara langsung," kata Tutuka Ariadji dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Tutuka Ariadji usai melakukan kunjungan kerja atau meninjau langsung lokasi pemboran ilegal di Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur bersama Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Baca juga: Aceh terima 976.379 kilo liter BBM bersubsidi untuk 2023
Di sana, Tutuka bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat sekitar lingkar tambang, dan menegaskan optimisme potensi sumber daya alam di Aceh.
Dirinya meminta BPMA terus bersinergi untuk memberikan asistensi regulasi, sehingga masyarakat memahami resiko pekerjaan migas dan turut serta menjaga lingkungan hidup. Apalagi, saat ini draft Peraturan Menteri ESDM terkait tambang migas rakyat sedang dalam proses finalisasi.
"Setelah peraturan itu selesai, maka masyarakat nantinya didorong untuk membuat wadah koperasi/BUMD untuk memproduksikan sumur-sumur rakyat,” ujarnya.
Tatuka menuturkan, dengan adanya regulasi pemboran maka kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat bisa mendapatkan pembinaan serta pengawasan untuk mengurangi dampak lingkungan dan kecelakaan kerja.
Baca juga: Syech Fadhil surati BPH Migas minta penambahan BBM subsidi untuk Aceh
Sementara itu, Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal mengapresiasi Dirjen Migas yang telah meluangkan waktu meninjau langsung lokasi pemboran sumur tradisional dan program kerja BPMA bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam kegiatan eksplorasi migas di Aceh.
"Kami akan berupaya maksimal mendampingi masyarakat agar pemboran dapat dilakukan secara legal. Jika program kerja dalam kontrak kerja sama dengan KKKS berjalan lancar dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat Aceh, dipastikan ekonomi rakyat Aceh akan bangkit," demikian T Mohammad Faisal.
Baca juga: DPRA desak Pemerintah Aceh minta penambahan kuota BBM subsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Pemerintah hanya ingin keselamatan masyarakat dan hasil tersebut (tambang migas rakyat) dapat dinikmati oleh rakyat secara langsung," kata Tutuka Ariadji dalam keterangannya, di Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Tutuka Ariadji usai melakukan kunjungan kerja atau meninjau langsung lokasi pemboran ilegal di Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur bersama Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA).
Baca juga: Aceh terima 976.379 kilo liter BBM bersubsidi untuk 2023
Di sana, Tutuka bertemu dan berdiskusi dengan masyarakat sekitar lingkar tambang, dan menegaskan optimisme potensi sumber daya alam di Aceh.
Dirinya meminta BPMA terus bersinergi untuk memberikan asistensi regulasi, sehingga masyarakat memahami resiko pekerjaan migas dan turut serta menjaga lingkungan hidup. Apalagi, saat ini draft Peraturan Menteri ESDM terkait tambang migas rakyat sedang dalam proses finalisasi.
"Setelah peraturan itu selesai, maka masyarakat nantinya didorong untuk membuat wadah koperasi/BUMD untuk memproduksikan sumur-sumur rakyat,” ujarnya.
Tatuka menuturkan, dengan adanya regulasi pemboran maka kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat bisa mendapatkan pembinaan serta pengawasan untuk mengurangi dampak lingkungan dan kecelakaan kerja.
Baca juga: Syech Fadhil surati BPH Migas minta penambahan BBM subsidi untuk Aceh
Sementara itu, Kepala BPMA Teuku Mohamad Faisal mengapresiasi Dirjen Migas yang telah meluangkan waktu meninjau langsung lokasi pemboran sumur tradisional dan program kerja BPMA bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam kegiatan eksplorasi migas di Aceh.
"Kami akan berupaya maksimal mendampingi masyarakat agar pemboran dapat dilakukan secara legal. Jika program kerja dalam kontrak kerja sama dengan KKKS berjalan lancar dengan dukungan seluruh lapisan masyarakat Aceh, dipastikan ekonomi rakyat Aceh akan bangkit," demikian T Mohammad Faisal.
Baca juga: DPRA desak Pemerintah Aceh minta penambahan kuota BBM subsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023