Satu unit rumah semi permanen di Dusun Bukit Suling, Desa Rantau Pauh, Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang, tertimpa tanah longsor dan nyaris menimbun dua orang korban nenek dan cucu.
"Yang nyaris tertimbun longsor ibu saya, Rina Wati (51) dan anak saya Keysha umur 3 tahun. Di hari kejadian itu ibu saya baru saja merayakan HUT yang ke-51," kata Ryone Pratama Halatu (26) di Rantau, Aceh Tamiang, Jumat.
Ryone Pratama sebagi orang tua dan anak korban menjelaskan, insiden tanah longsor terjadi pada Kamis (2/2) pukul 15.30 WIB. Saat kejadian Rina Wati sedang menidurkan cucunya di kamar belakang. Sementara keluarga lain sadang duduk di depan ruang tamu.
"Tiba-tiba suara gemuruh terdengar, tidak sampai lima menit material tanah dan batu sudah menimbun rumah orang tua saya," lanjut Ryone.
Menurutnya bongkahan tanah longsor jatuh dari tebing setinggi lebih kurang 40 meter langsung meluluhlantakkan setengah dari bangunan rumah semi permanen milik orang tuanya tersebut.
Pihak keluarga memperkirakan kerugian yang ditimbulkan dari bencana alam tersebut mencapai puluhan juta meliputi kerusakan dapur dan kamar yang sudah rata dengan tanah.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery melalui Kasie Kedaruratan Hamdani mengatakan pemilik rumah korban tanah longsor atas nama Iwan Firdian Halatu (55). Korban terdampak longsor sebanyak empat orang yang merupakan anggota satu keluarga.
"Tanah longsor menimbun satu dapur dan dua kamar. Kami mau kirim alat berat tidak ada akses jalan masuk, sehingga evakuasi tanah longsor dilakukan secara manual," ujarnya.
Sejauh ini belum diketahui penyebab bencana tanah longsor, karena musibah itu terjadi saat cuaca sedang cerah. Dugaan sementara akibat musim penghujan dalam beberapa bulan terakhir menggerus kontur tanah bukit dan tebing jadi labil.
Namun petugas BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerusakan bangunan akibat longsor mencapai Rp40 juta.
Sebagai tindak lanjut sementara BPBD Aceh Tamiang telah memberikan bantuan logistik pangan berupa sembako dari Lumbung Sosial Kecamatan Rantau.
"Tim kami akan melakukan pemantauan langsung bersama Forkopincam dan berkoordinasi dengan dinas terkait bila ada potensi longsor susulan di wilayah itu," kata Hamdani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Yang nyaris tertimbun longsor ibu saya, Rina Wati (51) dan anak saya Keysha umur 3 tahun. Di hari kejadian itu ibu saya baru saja merayakan HUT yang ke-51," kata Ryone Pratama Halatu (26) di Rantau, Aceh Tamiang, Jumat.
Ryone Pratama sebagi orang tua dan anak korban menjelaskan, insiden tanah longsor terjadi pada Kamis (2/2) pukul 15.30 WIB. Saat kejadian Rina Wati sedang menidurkan cucunya di kamar belakang. Sementara keluarga lain sadang duduk di depan ruang tamu.
"Tiba-tiba suara gemuruh terdengar, tidak sampai lima menit material tanah dan batu sudah menimbun rumah orang tua saya," lanjut Ryone.
Menurutnya bongkahan tanah longsor jatuh dari tebing setinggi lebih kurang 40 meter langsung meluluhlantakkan setengah dari bangunan rumah semi permanen milik orang tuanya tersebut.
Pihak keluarga memperkirakan kerugian yang ditimbulkan dari bencana alam tersebut mencapai puluhan juta meliputi kerusakan dapur dan kamar yang sudah rata dengan tanah.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang Iman Suhery melalui Kasie Kedaruratan Hamdani mengatakan pemilik rumah korban tanah longsor atas nama Iwan Firdian Halatu (55). Korban terdampak longsor sebanyak empat orang yang merupakan anggota satu keluarga.
"Tanah longsor menimbun satu dapur dan dua kamar. Kami mau kirim alat berat tidak ada akses jalan masuk, sehingga evakuasi tanah longsor dilakukan secara manual," ujarnya.
Sejauh ini belum diketahui penyebab bencana tanah longsor, karena musibah itu terjadi saat cuaca sedang cerah. Dugaan sementara akibat musim penghujan dalam beberapa bulan terakhir menggerus kontur tanah bukit dan tebing jadi labil.
Namun petugas BPBD memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerusakan bangunan akibat longsor mencapai Rp40 juta.
Sebagai tindak lanjut sementara BPBD Aceh Tamiang telah memberikan bantuan logistik pangan berupa sembako dari Lumbung Sosial Kecamatan Rantau.
"Tim kami akan melakukan pemantauan langsung bersama Forkopincam dan berkoordinasi dengan dinas terkait bila ada potensi longsor susulan di wilayah itu," kata Hamdani.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023