Meulaboh (ANTARA Aceh) - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigras (Dinsosnaketrans) Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai menyalurkan bantuan untuk korban bencana alam banjir.

Kepala Dinsosnaketrans Aceh Barat Shah Triza Putra Utama di Meulaboh, Selasa mengatakan, pendistribusian logistik hanya bisa disalurkan kepada enam dari sembilan kecamatan yang diterjang banjir luapan sungai.

"Untuk Kecamatan Woyla Timur dan Woyla, keduanya belum bisa didistribusikan karena kondisi ketinggian air banjir belum bisa diterobos, sudah kita koordinasi dengan camat. Jadi saat ini yang bisa disalurkan cuma pada enam kecamatan," katanya.

Kata Shah Triza, data yang dihimpun pihaknya banjir meluas ke sembilan kecamatan, namun menyangkut jumlah jiwa dan kepala keluarga korban banjir tidak mengacu pada pendataan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD), tapi dari kecamatan.

Logistik yang telah didistribusikan tersebut mencakupi 31 ton beras Cadangan Pemerintah (CDT/Bulog) yang diberikan oleh BP4K Aceh Barat, kemudian mie instans, roti, saos dan kecap, pendistribusian dibantu oleh BP3K pada enam kecamatan.

Sebutnya, masyarakat korban banjir yang berada pada titik pengungsian langsung diantarkan, kemudian masyarakat korban banjir yang bertahan bisa mengambil bantuan itu pada kantor kecamatan dan BP3K.

"Kita mengambil data dari kecamatan, bantuan ini hanya untuk masa panik selama tiga hari. Kalau memang nanti jumlah pendataan korban banjir meningkat dan dibutuhkan penambahan maka kita siap untuk itu," jelasnya.

Shah Triza menjelaskan, terhadap adanya kesan keterlambatan pendistribusian logistik untuk korban banjir menurut dia karena harus dilakukan secara petunjuk, artinya kebutuhan logistik disesuaikan dengan permintaan dari surat pengajuan penanganan masa panik, tidak dilakukan secara dadakan.

Selain itu kata dia, BPBD sebagai koordinator penanganan masa panik telah mendirikan dapur umum di Desa Pasie Masjid, Kecamatan Mereubo, kemudian logistik juga dikerahkan kesana untuk kebutuhan sandang dan pangan pengungsi di tenda.

"Yang dirikan dapur umum BPBD karena mereka punya, sementara yang kita punya itu sudah tidak layak lagi, terakhir digunakan tahun 2007. Untuk kawasan yang belum terdistribusi akan kita salurkan bila sudah bisa diterobos," katanya menambahkan.

Perkembangan hari kedua bencana alam banjir melanda Aceh Barat, telah mengepung setidaknya sembilan dari 12 kecamatan, data dari Pusdalop BPBD mencatat banjir meliputi 59 desa dengan jumlah korban pengungsian 6.883 jiwa, 1.925 KK.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016