Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Masyarakat minta kepada perusahaan seluler untuk menghidupkan kembali lampu tower di pucak gunung di Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Selatan, untuk menghindari timbulnya kecelakaan udara pada malam hari.

Zaimar, salah seorang warga di Tapaktuan, Kamis mengatakan, masyarakat setempat meminta kepada pihak perusahaan seluler pemilik tower dimaksud segera menghidupkan kembali lampu tower yang telah padam sejak beberapa bulan lalu.

Sebab, lanjut dia, dengan kondisi lampu tower tidak hidup dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan di udara jika sewaktu-waktu ada pesawat terbang atau helikopter yang terbang rendah.

"Fungsi lampu tower yang berada di atas ketinggian puncak gunung itu, untuk diketahui keberadaan menara dari jarak jauh oleh pilot pesawat terbang atau helikopter. Jika lampu padam, maka dipastikan pilot tidak mengetahui di lokasi itu ada menara yang menjulang tinggi. Padamnya lampu tower itu sudah berlangsung sejak beberapa bulan lalu namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan diperbaiki," ujarnya.

Oleh sebab itu, kata dia, sebelum timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat berharap kepada pihak perusahaan seluler pemilik tower tersebut segera menghidupkan kembali lampu yang mati.

"Sepintas dilihat, kondisi ini memang dianggap sepele, namun sesuai aturan dan standarisasi keselamatan, setiap menara diwajibkan memasang lampu untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan. Jika mengalami kerusakan, disarankan segera diperbaiki," tambahnya.

Sementara itu, salah seorang nelayan setempat, Edi Suherman menyebutkan, selain berfungsi sebagai kode menara di ketinggian, keberadaan lampu tower juga bermanfaat bagi awak nelayan untuk menandai lokasi daratan.

Sejak lampu tower di Desa Sawang I itu padam, sejumlah nelayan tradisional di daerah itu kelabakan saat hendak menuju ke daratan ketika diterpa angin kencang dan gelombang tinggi.

"Lampu tower di Gunung Desa Sawang I itu sangat membantu mayoritas nelayan tradisional, sebab selama ini kami menandai daratan sebagai lokasi untuk kembali ke daratan pada lampu tower itu," ujar dia.

Namun selama ini lampu itu mati, sehingga nelayan mengalami kendala saat mencapai daratan bila terjadi angin kencang dan hujan lebat.

"Karenanya, kami mohon kepada pihak terkait segera menghidupkan kembali demi keselamatan nelayan tradisional di Kecamatan Sawang," pinta Edi Suherman.


Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016