Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa literasi digital merupakan salah satu kunci untuk mewujudkan menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan berkembang. 

"Ruang dan literasi digital yang sehat merupakan kunci bagi terwujudnya Indonesia yang maju dan berkembang," kata T Riefky Harsya secara virtual, di Banda Aceh, Senin.

Pernyataan tersebut disampaikan T Riefky Harsya saat membuka seminar merajut nusantara dan webinar bakti bertajuk "Pemanfaatan TIK sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan ruang digital sehat". 

Baca juga: Menteri Luhut sebut kemungkinan Putin hadiri KTT G20 secara virtual

Untuk diketahui, berdasarkan laporan Kominfo terakhir pada 2022 lalu menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih berada pada kategori cukup yaitu 3,49 dari skala 5. Selain itu jumlah informasi hoaks yang beredar di ruang digital juga masih sangat banyak. 

Riefky menjelaskan, teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia terus mengalami perkembangan secara masif, akses dan kualitas terhadap itu juga semakin meningkat.

Bahkan, produksi dan distribusi informasi baik itu dalam bentuk teks, gambar, suara dan video saat ini juga dengan mudah diakses, cukup hanya dengan sentuhan jari.

"Akses dan fasilitas digital untuk memproduksi dan mendistribusikan informasi juga sangat dipengaruhi oleh meningkatnya pengguna internet," ujarnya. 

Ia menyebutkan, berdasarkan data dari We Are Social per Februari 2022, di Indonesia terdapat sekitar 73 persen atau setara 204 juta pengguna internet. Dengan kata lain, mayoritas penduduk adalah pengguna internet, produsen sekaligus distributor informasi ke dunia maya.

Kemudian, konten yang paling sering diakses oleh masyarakat Indonesia saat ini adalah media sosial mencapai 90 persen, dan percakapan online sebesar 73 persen. Dua jenis konten tersebut merupakan sumber produksi informasi terbesar di ruang digital.

Selain itu, kata Riefky, berdasarkan data Internet Live Stats pada 2022 melaporkan bahwa per harinya terdapat sekitar 727 juta tweet, 85 juta gambar di instagram, tujuh juta tulisan yang dikirimkan ke situs bering.

"Tetapi semua itu tentunya mengandung berbagai informasi, baik yang valid, hoaks edukatif maupun destruktif," katanya. 

Riefky menuturkan, banyaknya informasi yang tersaji di ruang digital ini tentunya membuat ruang digital menjadi tidak sehat dan kondusif untuk pengembangan pengetahuan hingga karakter bangsa. 

Karena itu, persoalan ini sudah menjadi tantangan tersendiri dalam mewujudkan media sebagai perekat atau persatuan antar berbagai latar belakang dan anak bangsa.

"Maka, mewujudkan ruang digital yang sehat menjadi sangat penting, ruang digital sehat harus diawali dengan penguatan literasi yang menitikberatkan pada pilar etika digital. Dengan begitu maka Indonesia maju dan berkembang bisa kita wujudkan," demikian T Riefky Harsya.

Baca juga: Sekda Aceh Ikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila secara virtual

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023