Transaksi paket pariwisata yang dijual kalangan pengusaha pariwisata dari Provinsi Aceh dalam ajang Aceh Travel Mart (ATM) 3.0 mencapai Rp 2,3 miliar lebih.
“Alhamdulillah, transaksi pariwisata di Aceh Travel Mart tahun ini menyentuh Rp2,3 miliar. Artinya banyak paket pariwisata Aceh yang ditawarkan laku terjual di Aceh Travel Mart 3.0," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat.
Aceh Travel Mart yang digelar sejak 7 Maret hingga 11 Maret ini digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh berkolaborasi dengan DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh.
Baca juga: Promosi pariwisata, Pemkab Aceh Tengah siap sukseskan Aceh Travel Mart 3.0
Aceh Travel Mart yang ketiga tersebut merupakan pertemuan para pelaku usaha pariwisata dari dalam maupun luar negeri dengan tujuan penjualan paket wisata Aceh.
Selain itu, Aceh Travel Mart juga dirangkai dengan seminar nasional, famtrip, dan gathering pelaku pariwisata. Aceh Travel Mart 3.0 diikuti seratusan pengusaha pariwisata dari berbagai provinsi di Indonesia maupun Malaysia dan Singapura.
Almuniza menuturkan, paket pariwisata dari Aceh yang terjual di ajang ATM 3.0 di antaranya yaitu wisata Pulau Weh, paket wisata dataran tinggi Gayo, Sabang, Pulau Banyak, dan lainnya.
"Selain itu, juga ada paket promosi perhotelan dan restoran. Nilai transaksi di Aceh Travel Mart tahun ini alhamdulillah meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Aceh perlahan bangkit dan pulih setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Ketua ASPPI Aceh Azwani Awi mengatakan Aceh Travel Mart merupakan agenda rutin dua tahunan. Kegiatan tersebut juga bagian dari promosi pariwisata di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
"Kami optimis pariwisata Aceh akan maju karena didukung potensi yang menjanjikan. Kemajuan pariwisata ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sektor pariwisata memberi efek banyak terhadap usaha masyarakat, terutama kecil menengah," kata Azwani.
Azwani juga menjelaskan Aceh Travel Mart ini merupakan promosi pariwisata dan bentuk ikhtiar demi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh. Apalagi kondisi pariwisata Aceh perlahan pulih setelah pandemi COVID-19.
“Aceh banyak memiliki destinasi pariwisata. Jika destinasi tersebut tidak dipromosikan atau diperkenalkan kepada masyarakat luar, maka tidak akan ada orang berkunjung ke Aceh. Kami akan terus memperkuat sektor pariwisata dengan mempromosikannya secara terus menerus,” imbuhnya.
Baca juga: Kemenparekraf minta Aceh perbanyak kegiatan pariwisata daerah, begini penjelasannya
Sebagai informasi, Aceh Travel Mart 3.0 juga merupakan jalan menuju Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke VIII yang dijadwalkan dihelat pada 19 Agustus hingga 27 Agustus 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Alhamdulillah, transaksi pariwisata di Aceh Travel Mart tahun ini menyentuh Rp2,3 miliar. Artinya banyak paket pariwisata Aceh yang ditawarkan laku terjual di Aceh Travel Mart 3.0," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Almuniza Kamal di Banda Aceh, Jumat.
Aceh Travel Mart yang digelar sejak 7 Maret hingga 11 Maret ini digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh berkolaborasi dengan DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Aceh.
Baca juga: Promosi pariwisata, Pemkab Aceh Tengah siap sukseskan Aceh Travel Mart 3.0
Aceh Travel Mart yang ketiga tersebut merupakan pertemuan para pelaku usaha pariwisata dari dalam maupun luar negeri dengan tujuan penjualan paket wisata Aceh.
Selain itu, Aceh Travel Mart juga dirangkai dengan seminar nasional, famtrip, dan gathering pelaku pariwisata. Aceh Travel Mart 3.0 diikuti seratusan pengusaha pariwisata dari berbagai provinsi di Indonesia maupun Malaysia dan Singapura.
Almuniza menuturkan, paket pariwisata dari Aceh yang terjual di ajang ATM 3.0 di antaranya yaitu wisata Pulau Weh, paket wisata dataran tinggi Gayo, Sabang, Pulau Banyak, dan lainnya.
"Selain itu, juga ada paket promosi perhotelan dan restoran. Nilai transaksi di Aceh Travel Mart tahun ini alhamdulillah meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa pariwisata Aceh perlahan bangkit dan pulih setelah sebelumnya terdampak pandemi COVID-19,” pungkasnya.
Ketua ASPPI Aceh Azwani Awi mengatakan Aceh Travel Mart merupakan agenda rutin dua tahunan. Kegiatan tersebut juga bagian dari promosi pariwisata di provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
"Kami optimis pariwisata Aceh akan maju karena didukung potensi yang menjanjikan. Kemajuan pariwisata ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sektor pariwisata memberi efek banyak terhadap usaha masyarakat, terutama kecil menengah," kata Azwani.
Azwani juga menjelaskan Aceh Travel Mart ini merupakan promosi pariwisata dan bentuk ikhtiar demi meningkatkan kunjungan wisatawan ke Aceh. Apalagi kondisi pariwisata Aceh perlahan pulih setelah pandemi COVID-19.
“Aceh banyak memiliki destinasi pariwisata. Jika destinasi tersebut tidak dipromosikan atau diperkenalkan kepada masyarakat luar, maka tidak akan ada orang berkunjung ke Aceh. Kami akan terus memperkuat sektor pariwisata dengan mempromosikannya secara terus menerus,” imbuhnya.
Baca juga: Kemenparekraf minta Aceh perbanyak kegiatan pariwisata daerah, begini penjelasannya
Sebagai informasi, Aceh Travel Mart 3.0 juga merupakan jalan menuju Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke VIII yang dijadwalkan dihelat pada 19 Agustus hingga 27 Agustus 2023.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023