Kementerian Agama RI menginstruksikan Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) dan semua penyuluh di bawahnya untuk mendatangi dan menjumpai jamaah calon haji di seluruh pelosok, agar kuota haji reguler terpenuhi seluruhnya.

"Langkah jemput bola ini dilakukan untuk memastikan keberadaan calhaj atau mendapatkan alasan tidak melunasi Bipih," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi Aceh Azhari usai tepung tawar jamaah calon haji di lingkungan Kemenag Aceh Timur di Idi, Rabu.

Sistem jemput bola tersebut dinilai paling efektif dalam menemukan jamaah calon haji yang belum melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih). 

"Berdasarkan data, hingga saat ini sebanyak 177 calon haji di seluruh Aceh, belum melunasi Bipih. Jumlah ini tidak sedikit, karena hampir setengah kloter," kata Azhari.

Berdasarkan instruksi Menteri Agama RI melalui Inspektur Jenderal (Irjen) Kemenag RI, seluruh calon haji yang belum melunasi Bipih harus ditemukan. 

"Jika benar-benar menunda keberangkatan tahun ini, maka calon haji harus membuat surat pernyataan, bila perlu diambil gambar dalam bentuk audio visual," kata Azhari.

Di sisi lain, putra Aceh Timur ini juga mengingatkan petugas haji, baik itu petugas kloter maupun nonkloter untuk melayani jamaah sepenuh hati, lebih-lebih jamaah lanjut usia, baik risti maupun lansia yang tidak mampu untuk mandiri.

"Begitu juga dengan jamaah haji yang mampu membantu sesama jamaah agar ikut membantu jamaah yang membutuhkan bantuan, terlebih jamaah haji yang terganggu penglihatan dan pendengaran," kata Azhari.

Selain itu, jamaah calhaj fokus menunaikan ibadah hingga selesai puncak haji, sehingga jamaah calhaj gelombang pertama Aceh, khususnya lansia dan jamaah risti, untuk terus menjaga kesehatan dan pola makan yang teratur.

"Ini penting, sehingga fisiknya terjaga hingga tibanya puncak haji di masyair," katanya
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023