Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk responsif membantu jamaah calon haji yang kelelahan akibat cuaca panas di Arab Saudi pada musim haji 1444 Hijriah.
"Kalau jamaah terlalu kepayahan karena suhu tinggi, petugas harus responsif. Kalau dibutuhkan payung siapkan payung, kalau dibutuhkan semprotan air, semprotkan air," ujar dia di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten di Tangerang, Rabu.
Berdasarkan laporan dari Arab Saudi, pada siang hari suhu di Madinah bisa di atas 39 hingga 42 derajat Celcius, sedangkan malam hari suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat Celcius.
Dari pantauan situs cuaca Arab Saudi, dalam satu minggu ke depan suhu di Tanah Suci pada siang hari diperkirakan bisa mencapai 42 derajat Celcius.
Mengingat cuaca panas tersebut, akan membuat jamaah calon haji Indonesia cepat lelah sehingga para petugas harus responsif membantu mereka agar tidak dehidrasi.
"Kita minta petugas untuk lebih memberikan pengawasan dan pelayanan," kata dia.
Di samping itu, Yaqut juga meminta para peserta haji agar selalu menjaga stamina dan fisik. Jamaah calon haji diimbau untuk sering membasahi anggota badan dengan air.
Sekretaris Petugas PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah Abdillah meminta jamaah mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri membawa peralatan, seperti payung, kaca mata hitam, botol minum, dan obat-obatan.
"Jamaah harus waspada, paparan sinar Matahari terus-menerus akan membuat kulit terbakar dan terasa di kulit, serta dehidrasi," kata dia.
Meski tidak haus, kata dia, jamaah diingatkan untuk minum minimal seteguk setiap setengah jam dan sebaiknya membawa semprotan air untuk sesekali disemprotkan ke wajah.
Berbeda dengan Indonesia, udara di Arab Saudi, termasuk di Madinah, memiliki kelembapan rendah. Akibatnya, kulit dan bibir mudah kering. Bila dibiarkan, dapat menimbulkan gatal-gatal dan bibir pecah-pecah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kalau jamaah terlalu kepayahan karena suhu tinggi, petugas harus responsif. Kalau dibutuhkan payung siapkan payung, kalau dibutuhkan semprotan air, semprotkan air," ujar dia di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten di Tangerang, Rabu.
Berdasarkan laporan dari Arab Saudi, pada siang hari suhu di Madinah bisa di atas 39 hingga 42 derajat Celcius, sedangkan malam hari suhu udara turun menjadi 30 sampai 35 derajat Celcius.
Dari pantauan situs cuaca Arab Saudi, dalam satu minggu ke depan suhu di Tanah Suci pada siang hari diperkirakan bisa mencapai 42 derajat Celcius.
Mengingat cuaca panas tersebut, akan membuat jamaah calon haji Indonesia cepat lelah sehingga para petugas harus responsif membantu mereka agar tidak dehidrasi.
"Kita minta petugas untuk lebih memberikan pengawasan dan pelayanan," kata dia.
Di samping itu, Yaqut juga meminta para peserta haji agar selalu menjaga stamina dan fisik. Jamaah calon haji diimbau untuk sering membasahi anggota badan dengan air.
Sekretaris Petugas PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah Abdillah meminta jamaah mewaspadai cuaca panas di Arab Saudi dengan mempersiapkan diri membawa peralatan, seperti payung, kaca mata hitam, botol minum, dan obat-obatan.
"Jamaah harus waspada, paparan sinar Matahari terus-menerus akan membuat kulit terbakar dan terasa di kulit, serta dehidrasi," kata dia.
Meski tidak haus, kata dia, jamaah diingatkan untuk minum minimal seteguk setiap setengah jam dan sebaiknya membawa semprotan air untuk sesekali disemprotkan ke wajah.
Berbeda dengan Indonesia, udara di Arab Saudi, termasuk di Madinah, memiliki kelembapan rendah. Akibatnya, kulit dan bibir mudah kering. Bila dibiarkan, dapat menimbulkan gatal-gatal dan bibir pecah-pecah.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023