Setidaknya 27 orang tewas dan 53 lainnya terluka ketika sebuah alat peledak utuh meledak di dekat kota Qoryloey di Somalia selatan, demikian menurut laporan Kantor Berita Nasional Somalia (SONNA) pada Jumat.
Sebelumnya, kantor berita China Xinhua yang mengutip otoritas setempat melaporkan bahwa setidaknya 25 yang tewas merupakan anak-anak berusia antara 10 - 15 tahun. Penyelidikan saat ini sedang dilakukan.
Seorang warga di kota tersebut mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ledakan itu terjadi dekat taman bermain anak-anak. Mayoritas korban adalah anak-anak, yang tewas seketika ketika salah seorang dari mereka memicu alat peledak tersebut.
Menurut AFP, sejumlah alat peledak berserakan di wilayah itu sebagai hasil operasi kelompok teroris Al-Shabaab.
Pada 2004, kelompok fundamentalis jihad Al-Shabaab terbentuk di wilayah Somalia. Sejak 2008, kelompok militan itu melakukan serangan teroris melibatkan bom bunuh diri dan bahan peledak mobil.
Kelompok itu pernah menguasai sebagian besar wilayah di negara itu, namun pada 2011 pasukan pemerintah membasminya dari ibukota Mogadishu, dan kelompok itu mengubah cara dari konfrontasi terbuka menjadi perang gerilya melawan pemerintah dan sekutunya.
Pada 2012 salah satu pemimpin Al-Shabaab mengatakan kelompok itu bergabung dengan jaringan teroris Al-Qaida. Jumlah total militan Al-Shabaab diperkirakan sekitar 10 ribu.
Sumber: ITAR/TASS-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Sebelumnya, kantor berita China Xinhua yang mengutip otoritas setempat melaporkan bahwa setidaknya 25 yang tewas merupakan anak-anak berusia antara 10 - 15 tahun. Penyelidikan saat ini sedang dilakukan.
Seorang warga di kota tersebut mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ledakan itu terjadi dekat taman bermain anak-anak. Mayoritas korban adalah anak-anak, yang tewas seketika ketika salah seorang dari mereka memicu alat peledak tersebut.
Menurut AFP, sejumlah alat peledak berserakan di wilayah itu sebagai hasil operasi kelompok teroris Al-Shabaab.
Pada 2004, kelompok fundamentalis jihad Al-Shabaab terbentuk di wilayah Somalia. Sejak 2008, kelompok militan itu melakukan serangan teroris melibatkan bom bunuh diri dan bahan peledak mobil.
Kelompok itu pernah menguasai sebagian besar wilayah di negara itu, namun pada 2011 pasukan pemerintah membasminya dari ibukota Mogadishu, dan kelompok itu mengubah cara dari konfrontasi terbuka menjadi perang gerilya melawan pemerintah dan sekutunya.
Pada 2012 salah satu pemimpin Al-Shabaab mengatakan kelompok itu bergabung dengan jaringan teroris Al-Qaida. Jumlah total militan Al-Shabaab diperkirakan sekitar 10 ribu.
Sumber: ITAR/TASS-OANA
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023