Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe menyalurkan 2.700 paket makanan tambahan bagi anak penderita stunting atau kekerdilan ke seluruh puskesmas di daerah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Lhokseumawe Safwaliza di Lhokseumawe, Rabu, mengatakan ribuan paket pemberian makanan tambahan (PMT) akan diberikan kepada anak dengan kategori kurus dan stunting melalui data dari puskesmas ke setiap desa. 

"Pemberian makanan tambahan ini merupakan program nasional dalam pencegahan stunting dan anak kurus sejak dini dengan memberikan makanan gizi dari pabrikan," katanya. 

Ia menjelaskan, pemberian makanan tambahan untuk tahun ini difokuskan kepada bayi kurus dengan umur enam sampai 11 bulan serta bayi dan anak yang kondisi kurus dengan umur 12 bulan hingga 59 bulan. 

"Dengan tambahan makanan ini diharapkan pertumbuhan gizi anak mencukupi serta mencegah stunting. Makanan yang disalurkan merupakan makanan berbahan biskuit dari pabrikan," katanya. 

Untuk menjaring anak kurus, kata Safwaliza, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan ahli gizi di puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dengan sistem antropometri atau ilmu tentang dimensi tubuh manusia seperti ukuran tinggi, berat badan serta pengukuran grafik. 

Safwaliza menambahkan pemberian makanan tambahan ini akan dilakukan dalam beberapa tahap, untuk tahap awal pihaknya menggunakan pemberian makanan tambahan berbahan pabrikan.

"Sementara pada pertengahan bulan Juli nanti, akan memberikan makanan tambahan berbahan baku lokal," katanya. 

Pemberian tahap dua akan diberikan serentak nantinya dengan proses pembuatan secara lokal, sehingga program nasional ini dapat merata hingga ke tujuh puskesmas di wilayah Kota Lhokseumawe. 

"Pemberian makanan tambahan ini diharapkan dapat menurunkan angka bayi kurus serta prevalensi anak stunting sebanyak 927 anak akan menurun sesuai target nasional," ujarnya.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023