Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara mencatat realisasi pendistribusian pupuk urea bersubsidi di kabupaten itu mencapai 5.169 ton atau 33,39 persen dari kuota 15.479,6 ton pada 2023.

"Pupuk urea bersubsidi yang sudah didistribusikan hingga Juni 2023 atau semester pertama sebanyak 5.169 ton," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Aceh Utara Erwandi di Lhokseumawe, Senin.

Sedangkan realisasi pendistribusian pupuk nitrogen fosfor dan kalium (NPK) bersubsidi, kata Erwandi, sudah sebanyak 4.554,7 ton atau 36 persen dari total kuota sebanyak 12.337,6 ton. Sementara untuk pupuk NPK formula khusus belum ada pendistribusian atau nol persen dari kuota sebanyak 944 ton. 

"Rendahnya pendistribusian pupuk bersubsidi tersebut terjadi akibat banyaknya wilayah yang mengalami kekeringan di Kabupaten Aceh Utara yang disebabkan mangkraknya Bendungan Krueng Pase dan terdampak dari perubahan iklim berupa El Nino yang menyebutkan berkurangnya debit air irigasi," kata Erwandi.

Erwandi mengatakan pengalokasian pupuk bersubsidi pada 2023 berdasarkan keputusan Gubernur Aceh. Keputusan tersebut mengacu kepada peraturan Menteri Pertanian RI. Alokasi pupuk subsidi berdasarkan masukan data elektronik yang diminta dari kabupaten/kota.

"Petani penerima pupuk subsidi yaitu petani yang tergabung dalam kelompok tani dan terdaftar di aplikasi sistem informasi manajemen penyuluhan pertanian," kata Erwandi menyebutkan. 

Menurut Erwandi, pola memasukkan ke sistem tersebut berdasarkan rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) tani yang dibuat oleh kelompok tani. Data tersebut diunggah petugas Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di kecamatan.

Erwandi juga menyebut ada kendala dalam pengalokasian pupuk subsidi dengan sistem tersebut. Di antaranya banyak petani tidak bisa masuk ke sistem karena bermasalah dengan KTP. Selain itu, terbatasnya komoditas untuk mendapatkan pupuk subsidi.

Kata dia, pupuk subsidi tersebut didistribusikan ke seluruh penerima. Pupuk urea dan NPK didistribusikan kepada petani padi, jagung, cabai dan bawang merah. Sedangkan pupuk NPK formula khusus hanya diberikan kepada petani kakao.

Menyangkut dengan harga pupuk subsidi, kata Erwandi, harga tertinggi di tingkat petani untuk pupuk urea Rp2.250 per kilogram, NPK sebesar Rp2.300 per kilogram dan NPK formula khusus Rp3.300 per kilogram. 

"Kami mengajak semua pihak mengawal dan mengawasi distribusi maupun pengelolaan pupuk subsidi. Pemberian pupuk subsidi tersebut untuk meningkatkan produktivitas petani, sehingga mendongkrak perekonomian masyarakat," katanya.
 

Pewarta: Dedy Syahputra

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023