PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyebut arus penyeberangan kapal ferry roro rute Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh - Pelabuhan Balohan, Sabang atau sebaliknya masih kondusif dan berjalan lancar, tanpa terkendala kondisi cuaca.
“Sejauh ini kondisi pelayaran penyeberangan Banda Aceh-Sabang masih aman dan lancar,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh Agus Djoko Triyanto di Banda Aceh, Selasa.
ASDP menyediakan dua kapal roro untuk penyeberangan Banda Aceh - Sabang yakni KMP Aceh Hebat 2 dengan kapasitas penumpang 340 orang dan KMP BRR dengan kapasitas 250 orang.
Baca juga: BMKG: Nelayan perlu waspada, potensi gelombang laut Aceh capai 4 meter
Memang, kata Agus, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengingatkan tentang adanya potensi tinggi gelombang laut di Aceh, sehingga pihaknya juga mempertimbangkan itu dalam memutuskan pelayaran kapal.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah (BPTD) Wilayah I Aceh selaku otoritas yang mengeluarkan Surat Persetujuan Pelayaran (SPP), ketika ada peringatan dini terkait kondisi cuaca.
Pada hari ini, menurut Agus, kondisi cuaca masih cukup aman untuk pelayaran penyeberangan.
Setelah memberangkatkan kapal jadwal pagi tadi, kata dia, pihaknya terus memantau kondisi perkembangan cuaca, untuk memutuskan apakah penyeberangan kapal selanjutnya tetap berjalan atau harus ditahan di pelabuhan.
Sejauh ini, lanjut dia, sudah dua trip penyeberangan Banda Aceh-Sabang atau sebaliknya berjalan aman dan lancar, dari total tiga trip per hari secara normal.
“Dan sehubungan dengan cuaca yang sudah kondusif, maka untuk keberangkatan pukul 16.30 WIB juga tetap diberangkatkan seperti biasa,” katanya.
Baca juga: ASDP: Arus penumpang dari Sabang ke Banda Aceh masih padat
Sisi lain, kata dia, untuk arus penumpang pada hari normal seperti ini cukup landai, yakni dengan okupansi dari masing-masing kapal sekitar 100 orang penumpang, baik dari Banda Aceh maupun dari Sabang.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan tentang potensi gelombang laut tinggi di wilayah perairan laut Aceh yang mencapai 4 meter.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Miftahul Jannah mengatakan gelombang laut yang mencapai 4 meter atau lebih itu meliputi perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, serta Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya.
Sedangkan untuk penyeberangan perairan Sabang-Banda Aceh tinggi gelombang laut hingga 1,25 meter, sedangkan penyeberangan perairan Meulaboh-Kepulauan Sinabang potensi tinggi gelombang laut hingga 2,50 meter.
“Untuk penyeberangan Banda Aceh-Sabang masih kategori tenang hingga sedang, namun harus tetap berhati-hati bagi yang ingin menyeberang apabila terjadi hujan lebat dan angin kencang,” ujarnya.
Dari sisi kecepatan angin di wilayah Aceh, lanjut dia, rata-rata antara 15-25 km/jam. Kendati demikian, perlu juga diwaspadai adanya potensi angin kencang yang dapat mencapai 30 km/jam atau lebih untuk wilayah paling barat Indonesia itu.
Baca juga: Cuaca ekstrim, jadwal kapal fery dari Simeulue belum berubah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Sejauh ini kondisi pelayaran penyeberangan Banda Aceh-Sabang masih aman dan lancar,” kata General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Banda Aceh Agus Djoko Triyanto di Banda Aceh, Selasa.
ASDP menyediakan dua kapal roro untuk penyeberangan Banda Aceh - Sabang yakni KMP Aceh Hebat 2 dengan kapasitas penumpang 340 orang dan KMP BRR dengan kapasitas 250 orang.
Baca juga: BMKG: Nelayan perlu waspada, potensi gelombang laut Aceh capai 4 meter
Memang, kata Agus, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah mengingatkan tentang adanya potensi tinggi gelombang laut di Aceh, sehingga pihaknya juga mempertimbangkan itu dalam memutuskan pelayaran kapal.
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah (BPTD) Wilayah I Aceh selaku otoritas yang mengeluarkan Surat Persetujuan Pelayaran (SPP), ketika ada peringatan dini terkait kondisi cuaca.
Pada hari ini, menurut Agus, kondisi cuaca masih cukup aman untuk pelayaran penyeberangan.
Setelah memberangkatkan kapal jadwal pagi tadi, kata dia, pihaknya terus memantau kondisi perkembangan cuaca, untuk memutuskan apakah penyeberangan kapal selanjutnya tetap berjalan atau harus ditahan di pelabuhan.
Sejauh ini, lanjut dia, sudah dua trip penyeberangan Banda Aceh-Sabang atau sebaliknya berjalan aman dan lancar, dari total tiga trip per hari secara normal.
“Dan sehubungan dengan cuaca yang sudah kondusif, maka untuk keberangkatan pukul 16.30 WIB juga tetap diberangkatkan seperti biasa,” katanya.
Baca juga: ASDP: Arus penumpang dari Sabang ke Banda Aceh masih padat
Sisi lain, kata dia, untuk arus penumpang pada hari normal seperti ini cukup landai, yakni dengan okupansi dari masing-masing kapal sekitar 100 orang penumpang, baik dari Banda Aceh maupun dari Sabang.
Sebelumnya, BMKG mengingatkan tentang potensi gelombang laut tinggi di wilayah perairan laut Aceh yang mencapai 4 meter.
Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Miftahul Jannah mengatakan gelombang laut yang mencapai 4 meter atau lebih itu meliputi perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, serta Samudera Hindia Barat Aceh dan sekitarnya.
Sedangkan untuk penyeberangan perairan Sabang-Banda Aceh tinggi gelombang laut hingga 1,25 meter, sedangkan penyeberangan perairan Meulaboh-Kepulauan Sinabang potensi tinggi gelombang laut hingga 2,50 meter.
“Untuk penyeberangan Banda Aceh-Sabang masih kategori tenang hingga sedang, namun harus tetap berhati-hati bagi yang ingin menyeberang apabila terjadi hujan lebat dan angin kencang,” ujarnya.
Dari sisi kecepatan angin di wilayah Aceh, lanjut dia, rata-rata antara 15-25 km/jam. Kendati demikian, perlu juga diwaspadai adanya potensi angin kencang yang dapat mencapai 30 km/jam atau lebih untuk wilayah paling barat Indonesia itu.
Baca juga: Cuaca ekstrim, jadwal kapal fery dari Simeulue belum berubah
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023