Langsa (ANTARA Aceh) - Komisioner Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Aceh, Irhamsyah mengemukakan titik kerawanan Pilkada sebenarnya ada di tempat pemungutan suara (TPS), sehingga dibutuhkan perhatian ekstra pada saat proses pencoblosan.
"Kita fokus pengawasan pada pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara. Di setiap TPS kita tempatkan seorang pengawas agar bisa memantau seluruh prosesnya," katanya pada acara sosialisasi dan tatap muka dengan masyarakat di Langsa, Kamis.
Ia menyatakan, berdasarkan pengalaman tidak sedikit kecurangan pemungutan dan perhitungan suara, sehingga dibutuhkan perhatian ekstra pada saat proses pencoblosan di lokasi TPS.
Kerawanan di TPS, menurut anggota Panwaslih Aceh yang membidangi divisi sosialisasi ini, berupa ajakan disertai intimidasi untuk memilih salah satu pasangan calon maupun perilaku culas lainnya.
Karenanya, dia mengajak semua komponen masyarakat untuk membantu tugas Panwaslih dalam hal memantau serta melaporkan adanya dugaan tindak pelanggaran Pilkada saat pencoblosan nanti.
Sebagai panitia pengawas, pihaknya lanjut Irham, telah melakukan berbagai persiapan pencegahan agar meminimalisir terjadinya kecurangan-kecurangan yang dilakukan para pihak.
Sehingga, peran pengawas lapangan merupakan garda terdepan dalam menyukseskan Pilkada berkualitas, demokratis dan tidak merugikan siapapun.
Dihadapan puluhan tokoh masyarakat, pemuda, LSM dan para stackholder yang hadir, Irham menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak menyongsong suksesnya Pilkada yang memberi kemanfaatan bagi semua masyarakat Aceh.
Selain Irhamsyah, hadir Kepala Badan Kesbangpol Kota Langsa, Agussalim, Kapolres Langsa diwakili anggota Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dari unsur kepolisian, Ipda Syaifuddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017