Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mendukung perkembangan iklim investasi dari sektor perkebunan kelapa sawit di daerah itu terus tumbuh, dalam upaya meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya Nasruddin di Blangpidie, Selasa, mengatakan pihaknya sangat menginginkan agar pabrik minyak kelapa sawit (PKS) di daerah itu terus bertambah banyak, sehingga dapat menampung semua hasil panen kebun kelapa sawit rakyat.

"Apalagi luas kebun sawit rakyat Abdya mencapai 20.000 hektare dengan jumlah produksi rata - rata 1.500 ton per hari. Ini sangat memungkinkan ditambahnya pabrik,” kata Nasruddin.

Ia menjelaskan, luas kebun kelapa sawit rakyat di Abdya mencapai 20.000 hektare. Dan syarat dukungan untuk satu pabrik kelapa sawit itu hanya 6.000 hektare, sehingga pemerintah daerah terus memberi dukungan itu dalam upaya penambahan PMKS di kabupaten itu.

Karena, menurut dia, dengan terus bertambah PMKS di Abdya, tentu harga tampung Tandan Buah Segar (TBS) kepala sawit di tingkat petani juga akan menjadi lebih tinggi lagi, mengingat semakin banyaknya persaingan harga antar pengusaha dalam membeli TBS kelapa sawit petani.

"Kalau hanya dua saja pabrik yang beroperasi masih banyak TBS petani Abdya yang harus dijual ke luar daerah. Kondisi ini tentu sangat merugikan petani dan daerah kita," ujarnya.

Ia berharap kepada seluruh pengusaha kelapa sawit di Abdya agar tidak menerapkan sistem monopoli, karena hal itu dapat merugikan masyarakat banyak. Namun, dengan banyak pesaing, maka harga komoditi di daerah akan menjadi lebih tinggi sehingga masyarakat petani ke depan menjadi lebih sejahtera.

Di sisi lain, perusahaan PKS PT Samira Makmur Sejahtera (PT SMS) mengajukan keberatan kepada Dinas Pertanian dan Pangan Abdya terkait adanya dugaan tumpang tindih dukungan lahan kelompok tani ke pabrik PT Ensem Abadi yang tengah dibangun di Gampong Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee.

Direktur Utama PT SMS, Syahrial mengatakan, dari 19 kelompok tani yang memberi dukungan pemasok bahan baku TBS kepada PT Ensem Abadi, 15 di antaranya telah terlebih dulu memberi dukungan kepada PT SMS yang berlokasi di kecamatan yang sama. 

"Atas dasar tersebut, saya sebagai Direktur PT SMS mengajukan keberatan, pada Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Abdya,” katanya.

Menurut dia, luas lahan kebun sawit milik kelompok tani yang memberi dukungan ke PT SMS sekitar 12.679 hektare yang telah disetujui dan ditandatangani oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Abdya.

"Oleh karena itu, kami mengajukan protes meminta ditinjau ulang dan apabila ini tetap berlangsung, maka kami akan melakukan proses lanjutan sebagaimana aturan hukum berlaku," katanya.

 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023