Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Direktur Politeknik Aceh Selatan (Poltas), Dr M Ilham Maulana ST MT membantah bahwa pihaknya ikut menentukan hasil tes calon guru kontrak, meskipun perguruan tinggi tersebut dipercaya untuk menyelanggarakan ujian.

"Tudingan yang menyebutkan kami bermain mengutak-ngatik hasil tes calon guru kontrak tersebut merupakan fitnah sangat keji. Sebagai penyelenggara, kami bisa mempertanggungjawabkan hasil ujian tersebut," katanya kepada wartawan di Tapaktuan, Rabu.

Poltas dipercaya oleh Dinas Pendidikan Aceh Selatan untuk menyelenggarakan ujian berbasis computer atau Computer Assisted Test (CAT) terhadap 983 peserta calon guru kontrak sekolah terpencil.

Menurutnya, sikap protes yang dilayangkan oleh salah seorang peserta tes bernama Eka Surya Ningsih dengan cara mempublikasikannya di media sosial facebook, dinilai sebuah sikap kekanak-kanakan dan cenderung pengecut.

Sebab, kata dia, hasil tes yang menurut pemahaman Eka Surya Ningsih diduga telah terjadi kecurangan tersebut merupakan sebuah pemahaman yang  keliru serta tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

"Namun yang sangat kami sesalkan, keberatan atas hasil tes tersebut justru tidak disampaikan secara langsung kepada kami atau kepada pihak Dinas Pendidikan. Melainkan yang bersangkutan justru mempublikasikannya di facebook. Akibatnya, dampak dari penyebaran informasi liar dan keliru tersebut, telah menimbulkan asumsi negatif terhadap lembaga Poltas," sesal Ilham Maulana.

Pihaknya, tegas Ilham Maulana, merespon serius tindakan oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut, sebab akibat perbuatannya telah mencoreng nama baik institusi Poltas di mata masyarakat. Apalagi pembaca di facebook tersebut tidak saja dari kalangan masyarakat Aceh tapi juga bisa diakses oleh kalangan masyarakat dunia internasional.

"Jika memang kami atas nama lembaga pendidikan Poltas ada berbuat kecurangan atau pelanggaran dalam pelaksanaan tes sistem CAT calon guru kontrak tersebut, kenapa tidak ditempuh jalur hukum dengan menunjukkan bukti-bukti otentik yang jelas. Kami bukan anti-kritik, kalau memang kami berbuat kesalahan kami juga siap dikritik, tapi kritikan tersebut harus sesuai fakta dan didukung bukti-bukti yang jelas sehingga tidak menjurus fitnah," tegasnya.

Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017