Anggota DPRA Dapil Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky mendesak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh (DLHK) membentuk tim independen menggandeng perguruan tinggi guna menelusuri dugaan kebocoran gas Medco E&P yang menyebabkan puluhan warga keracunan. 

"Penting tim independen turun, sehingga hasil penelitiannya tanpa intervensi," kata Iskandar Usman Al Farlaky, di Banda Aceh, Senin.

Sebelumnya, belasan warga Gampong Panton Rayeuk T Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur dilarikan ke IGD puskesmas setempat karena diduga mengalami keracunan gas, Minggu (25/9).

Baca juga: Diduga keracunan gas Medco, belasan warga Aceh Timur dilarikan ke puskesmas

Selain itu, dirinya juga meminta sumur minyak yang menyebabkan dugaan kebocoran agar ditutup sementara, serta PT Medco harus membayar kompensasi kepada warga yang mengalami keracunan. 
 

Kata Iskandar, kasus keracunan gas terhadap warga di sekitar kawasan eksploitasi perusahaan migas PT Medco sudah berulang, bukan yang pertama sekali. 

"Maka, sudah seharusnya manajemen perusahaan tersebut dapat belajar dari kasus sebelumnya," ujarnya.

Jika benar gas yang bocor tersebut berasal dari perusahaan gas, lanjut Iskandar, artinya yang keluar adalah gas H2S dan sangat berbahaya jika terhirup oleh masyarakat.

"Itu akan menyebabkan olfactory fatigue atau penurunan fungsi indera penciuman serta sesak nafas. Saya juga minta DLHK Provinsi Aceh segera turun ke lokasi," kata Iskandar.

Untuk diketahui, keracunan dengan dugaan yang sama bukan pertama kali terjadi wilayah lingkar tambang tersebut. Ratusan warga juga mengungsi akibat bau busuk yang diduga akibat pencucian sumur gas perusahaan migas di daerah tersebut.

Terkait hal ini, PT Medco E&P Malaka menyatakan sedang menindaklanjuti laporan warga terkait dugaan mencium  bau di sekitar area operasi hingga menyebabkan warga keracunan gas.

VP Relations & Security PT Medco E&P Malaka Arif Rinaldi mengatakan perusahaan bergerak cepat dan berkoordinasi dengan instansi kesehatan setempat untuk memastikan warga mendapatkan perawatan dan penanganan medis secara intensif.

"Sebagian warga sudah diperbolehkan pulang. Perusahaan juga telah menurunkan tim kesehatan, keselamatan kerja dan lindung lingkungan ke lokasi kejadian serta memberikan penanganan kesehatan kepada warga," kata Arif Rinaldi.

 


Baca juga: Medco E&P Malaka bertanggung jawab terkait keracunan gas warga Aceh Timur

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023