Banjir yang merendam rumah warga dalam beberapa hari terakhir tiga kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dilaporkan sudah mulai surut, dan warga yang mengungsi sebanyak 3.197 jiwa sudah kembali ke rumah, menurut Banda Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA).
“Kondisi terakhir di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu dan Tanah Luas, debit air sudah mulai surut,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan banjir di Aceh Utara mulai terjadi pada Jumat (6/10) yang merendam Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Tanah Luas.
Kemudian, karena kondisi curah hujan tinggi di wilayah itu pada Minggu (8/10) malam, maka esok harinya banjir kembali meluas di tiga kecamatan tersebut, serta empat kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Syamtalira Aron, Samudera, Sawang, dan Gereudong Pasee.
"Kondisi banjir di Kecamatan Sawang, Samudera, Syamtalira Aron, dan Geureudong Pase sudah surut (sejak Selasa, 10/10)," kata Ilyas.
Ia menambahkan, banjir dengan ketinggian air antara 20-120 centimeter di Aceh Utara terjadi karena meluapnya Sungai Krueng Sawang, Krueng Pasee, Krueng Pirak, Krueng Kereuto dan Krueng Peto, yang dipicu hujan deras di Aceh Utara dan wilayah dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah selama sepekan terakhir.
Akibatnya, kata dia, korban terdampak dalam peristiwa ini berjumlah 6.644 jiwa dalam 2.525 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 28 gampong atau desa di Kecamatan Matangkuli. Kemudian di Kecamatan Pirak Timur berjumlah 4.437 jiwa dalam 1.099 KK tersebar di 11 gampong.
Selanjutnya, di Kecamatan Tanah Luas sebanyak 3.184 jiwa dalam 984 KK yang tersebar di 11 gampong, dan Kecamatan Samudera berjumlah 1.726 jiwa dalam 447 KK tersebar di delapan gampong, sehingga secara total korban terdampak berjumlah 15.991 jiwa dalam 5.055 KK.
“Jumlah pengungsi sebanyak 3.197 jiwa dalam 957 KK yang berada di 11 titik pengungsian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Ilyas.
Dalam peristiwa ini, Ilyas menambahkan, BPBD Aceh Utara mencatat sebanyak 4.439 unit rumah warga terendam, kemudian juga merendam lahan sawah masyarakat sekitar 592,5 hektare di Kecamatan Matang Kuli, serta merendam kantor Camat, Koramil dan Polsek.
“BPBD Aceh Utara berada di lokasi untuk melakukan pemantauan lebih lanjut, siaga, berkoordinasi, melakukan pendataan secara kontinu bersama perangkat gampong terpapar, dan melakukan evakuasi korban terdampak banjir," ujarnya.
Baca juga: Tiga kecamatan di Aceh Utara masih terendam banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Kondisi terakhir di Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu dan Tanah Luas, debit air sudah mulai surut,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) di Banda Aceh, Kamis.
Ia menjelaskan banjir di Aceh Utara mulai terjadi pada Jumat (6/10) yang merendam Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Tanah Luas.
Kemudian, karena kondisi curah hujan tinggi di wilayah itu pada Minggu (8/10) malam, maka esok harinya banjir kembali meluas di tiga kecamatan tersebut, serta empat kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Syamtalira Aron, Samudera, Sawang, dan Gereudong Pasee.
"Kondisi banjir di Kecamatan Sawang, Samudera, Syamtalira Aron, dan Geureudong Pase sudah surut (sejak Selasa, 10/10)," kata Ilyas.
Ia menambahkan, banjir dengan ketinggian air antara 20-120 centimeter di Aceh Utara terjadi karena meluapnya Sungai Krueng Sawang, Krueng Pasee, Krueng Pirak, Krueng Kereuto dan Krueng Peto, yang dipicu hujan deras di Aceh Utara dan wilayah dataran tinggi Kabupaten Bener Meriah selama sepekan terakhir.
Akibatnya, kata dia, korban terdampak dalam peristiwa ini berjumlah 6.644 jiwa dalam 2.525 kepala keluarga (KK) yang tersebar di 28 gampong atau desa di Kecamatan Matangkuli. Kemudian di Kecamatan Pirak Timur berjumlah 4.437 jiwa dalam 1.099 KK tersebar di 11 gampong.
Selanjutnya, di Kecamatan Tanah Luas sebanyak 3.184 jiwa dalam 984 KK yang tersebar di 11 gampong, dan Kecamatan Samudera berjumlah 1.726 jiwa dalam 447 KK tersebar di delapan gampong, sehingga secara total korban terdampak berjumlah 15.991 jiwa dalam 5.055 KK.
“Jumlah pengungsi sebanyak 3.197 jiwa dalam 957 KK yang berada di 11 titik pengungsian. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini,” kata Ilyas.
Dalam peristiwa ini, Ilyas menambahkan, BPBD Aceh Utara mencatat sebanyak 4.439 unit rumah warga terendam, kemudian juga merendam lahan sawah masyarakat sekitar 592,5 hektare di Kecamatan Matang Kuli, serta merendam kantor Camat, Koramil dan Polsek.
“BPBD Aceh Utara berada di lokasi untuk melakukan pemantauan lebih lanjut, siaga, berkoordinasi, melakukan pendataan secara kontinu bersama perangkat gampong terpapar, dan melakukan evakuasi korban terdampak banjir," ujarnya.
Baca juga: Tiga kecamatan di Aceh Utara masih terendam banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023