Langsa (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kota Langsa, Provinsi Aceh, terus berbenah sektor pariwisata dengan membangun sarana dan prasarana dalam rangka menyongsong destinasi wisata tahun 2017 yang dicanangkan Wali Kota Usman Abdullah pada 2015.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Kepariwisataan Kota Langsa Syafrizal di  Langsa, Sabtu menyatakan, sejumlah potensi wisata di daerah itu terus dilakukan pembangunan sarana dan prasarananya, seperti hutan kota atau ruang terbuka hijau yang terletak di Kecamatan Langsa Baro.

Lokasi ruang terbuka hijau itu kini telah dibangun penakaran hewan peliharaan di antaranya burung, buaya, rusa, ular dan banyak lainnya. Ada pula kolam buatan yang bisa dijadikan wahana rekreasi permainan.

Di atas kolam buatan itu juga terbentang jembatan gantung yang banyak menarik minat pengunjung, baik dari Kota Langsa, mapun dari kabupaten lain, yakni  Aceh Timur, Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Bireuen dan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Aneka kuliner juga bisa ditemukan di lokasi tersebut. Sejumlah pedagang makanan dan minuman menggelar lapak dagangannya di tempat yang telah ditentukan.

Kemudian, lanjut Syafrizal, potensi hutan menggrove di Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, juga tidak kalah mendapat perhatian masyarakat. Di tempat ini, suguhan pemandangan hutan bakau menjadi daya tarik tersendiri.

"Di sana ada dibangun jalan setapak yang membelah mengitari hutan bakau tersebut. Ada pula menara yang menjulang tinggi, sehingga pengunjung bisa memanjakan matanya memandang panorama bentang alam hutan mangrove yang membentang luas," tutur dia.

Kuliner juga tersedia di lokasi ini. Mie kepiting, air kelapa muda adalah dua menu makanan dan minuman yang menjadi icon kuliner paling diminati.

Tak jauh dari lokasi hutan manggrove, tambah Syafrizal, wisatawan bisa berwisata bahari menuju pulau pusong yang berada di Desa Telaga Tujuh. Desa ini menjadi wilayah terluar yang masuk dalam Kota Langsa. "Ini bisa memancing, bermain di pantai pasir yang menawan. Sungguh eksotis," paparnya.

Bagi pelancong dari luar daerah, Syafrizal menjamin kenyamanan pengunjung bila bermalam di Kota Langsa. Dimana, sejumlah hotel telah berdiri megah seperti Hotel Harmoni, Kartika dan Ferlax In yang berada di lokasi strategis di pusat kota.

Selain itu, Hotel Ridho, Ramile dan Hotel Kartini juga menjadi alternatif pilihan lain yang lokasinya berdekatan dengan beberapa hotel tersebut.

"Selain hotel, ada pula penginapan berbentuk losmen seperti Pilar dan Diah yang menawarkan kenyamanan dengan fasilitas terbaiknya," urai Syafrizal.

Dikatakan, wahana permainan anak seperti waterboom juga tersedia di Kota Langsa. Sedikitnya ada tiga kolam renang yang representatif sebagai tempat rekreasi keluarga yang bisa dikunjungi.

"Insya Allah Kota Langsa terus berbenah memenuhi kebutuhan rekreasi warga kota dan sekitarnya. Ini merupakan faktor pendukung program destinasi wisata Kota Langsa tahun 2017," bebernya.

Disampaikannya, untuk tahun 2017, dinas yang dipimpinnya telah merancang sejumlah even tahunan seperti L-Trax, L-Bixe, Off Road, lomba lari maraton 10 Km dan spesial untuk even kebudayaan adalah pertukaran kebudayaan se Asia.

"Ajang pertukaran kebudayaan ini awalnya direncakan tiga negara yakni, Indonesia, Malaysia dan Singgapura. Belakangan muncul tawaran dari Tiongkok dan negara Asia lainnya," ulas dia.

Diakui Syafrizal, program kebudayaan dimaksud memang sudah dimasukan dalam APBK Langsa tahun 2017, akan tetapi pelaksanaannya harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada Wali Kota Langsa Usman Abdullah.

"Pelaksanaannya akan kita koordinasikan kembali dengan Wali Kota. Ini semua adalah kesiapan kita dalam menyongsong destinasi wisata, sekaligus memperkuat program kemaritiman pemerintah pusat," katanya.

Pewarta: Putra Zulfirman

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017