Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di wilayah pantai barat selatan Provinsi Aceh agar mewaspadai potensi bencana banjir yang dipicu curah hujan tinggi dalam tiga hari ke depan.
“Khususnya pesisir barat, kami pantau potensinya (masih tinggi untuk besok dan lusa, mulai dari Aceh Barat, Barat Daya, dan Aceh Selatan. Masih status waspada banjir,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Stya Juangga Dirta di Aceh Besar, Jumat.
Adapun beberapa daerah lain yang diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan potensi banjir seperti Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Pidie, Aceh Tenggara, dan Nagan Raya,
Ia menjelaskan dalam beberapa hari ke depan terdapat adanya belokan angin (shearline) dan pertemuan angin (konvergensi), yang membentuk adanya perlambatan angin di wilayah Aceh.
Hal tersebut, kata dia, kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi di Aceh, sehingga berpotensi terjadinya hujan deras yang disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Sejumlah daerah yang berpotensi diguyur hujan deras seperti Kabupaten Aceh Besar, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Gayo Lues, Simeuleu, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Langsa.
“Khusus untuk wilayah Banda Aceh berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari, malam hari diprakirakan berawan, sementara dini hari berpotensi hujan kembali dalam kategori ringan,” katanya.
Sebab itu, BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak yang ditimbulkan akibat curah hujan tinggi tersebut, seperti bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, maupun angin puting beliung untuk wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Sementara untuk kecepatan angin, kata Stya, secara umum angin bertiup dari arah barat hingga selatan, dengan kecepatan diprakirakan cukup tenang yakni antara 10-30 km per jam yang umumnya terjadi pada siang hingga sore hari. Sementara pada malam hari kecepatan angin diprakirakan lebih rendah berkisar 5-15 km per jam.
“Namun karena saat ini sedang berada pada awal musim hujan, perlu diwaspadai potensi angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba, khususnya di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah,” ujarnya.
Selain itu, untuk kondisi gelombang laut diprediksikan masih kategori tenang hingga rendah, sehingga masih tergolong aman baik bagi nelayan maupun jalur-jalur penyeberangan.
“Gelombang laut dalam kategori aman untuk aktivitas nelayan maupun penyeberangan, dalam kategori tenang hingga rendah antara 0,5 - 1,25 meter. Khususnya untuk perairan Samudera Hindia Barat Aceh dalam kategori sedang antara 1,25 - 2,5 meter,” ujarnya.
Tinggi gelombang laut di perairan penyeberangan Banda Aceh-Sabang antara 0,5 - 1,25 meter, begitu juga dengan perairan penyeberangan Meulaboh-Kepulauan Sinabang.
“Yang perlu diwaspadai adalah potensi adanya perubahan kecepatan angin secara tiba-tiba saat akan terjadinya hujan lebat yang dapat menyebabkan angin kencang,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Khususnya pesisir barat, kami pantau potensinya (masih tinggi untuk besok dan lusa, mulai dari Aceh Barat, Barat Daya, dan Aceh Selatan. Masih status waspada banjir,” kata Prakirawan BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Stya Juangga Dirta di Aceh Besar, Jumat.
Adapun beberapa daerah lain yang diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaan potensi banjir seperti Kabupaten Aceh Singkil, Kota Subulussalam, Pidie, Aceh Tenggara, dan Nagan Raya,
Ia menjelaskan dalam beberapa hari ke depan terdapat adanya belokan angin (shearline) dan pertemuan angin (konvergensi), yang membentuk adanya perlambatan angin di wilayah Aceh.
Hal tersebut, kata dia, kondisi tersebut dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi di Aceh, sehingga berpotensi terjadinya hujan deras yang disertai kilat atau petir serta angin kencang.
Sejumlah daerah yang berpotensi diguyur hujan deras seperti Kabupaten Aceh Besar, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Gayo Lues, Simeuleu, Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Bener Meriah, Aceh Timur, dan Langsa.
“Khusus untuk wilayah Banda Aceh berpotensi hujan ringan hingga sedang pada siang hingga sore hari, malam hari diprakirakan berawan, sementara dini hari berpotensi hujan kembali dalam kategori ringan,” katanya.
Sebab itu, BMKG mengimbau agar masyarakat mewaspadai dampak yang ditimbulkan akibat curah hujan tinggi tersebut, seperti bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, maupun angin puting beliung untuk wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Sementara untuk kecepatan angin, kata Stya, secara umum angin bertiup dari arah barat hingga selatan, dengan kecepatan diprakirakan cukup tenang yakni antara 10-30 km per jam yang umumnya terjadi pada siang hingga sore hari. Sementara pada malam hari kecepatan angin diprakirakan lebih rendah berkisar 5-15 km per jam.
“Namun karena saat ini sedang berada pada awal musim hujan, perlu diwaspadai potensi angin kencang yang terjadi secara tiba-tiba, khususnya di wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah,” ujarnya.
Selain itu, untuk kondisi gelombang laut diprediksikan masih kategori tenang hingga rendah, sehingga masih tergolong aman baik bagi nelayan maupun jalur-jalur penyeberangan.
“Gelombang laut dalam kategori aman untuk aktivitas nelayan maupun penyeberangan, dalam kategori tenang hingga rendah antara 0,5 - 1,25 meter. Khususnya untuk perairan Samudera Hindia Barat Aceh dalam kategori sedang antara 1,25 - 2,5 meter,” ujarnya.
Tinggi gelombang laut di perairan penyeberangan Banda Aceh-Sabang antara 0,5 - 1,25 meter, begitu juga dengan perairan penyeberangan Meulaboh-Kepulauan Sinabang.
“Yang perlu diwaspadai adalah potensi adanya perubahan kecepatan angin secara tiba-tiba saat akan terjadinya hujan lebat yang dapat menyebabkan angin kencang,” ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023