Langkawi Development Authority (LADA) menggelar program Business to Business (B2B), kolaborasi bersama Tourism Malaysia Medan dan Tourism Malaysia Jakarta pada tanggal 4-10 Desember 2023. Acara tersebut mendatangkan 40 pemangku kepentingan lokal Langkawi ke Medan dan Jakarta, yang tidak tertutup kemungkinan akan melibatkan pelaku usaha daerah sekitar seperti Aceh, Riau, dan Jambi.

"Kami teruja (antusias) untuk bekerjasama rapat dengan Tourism Malaysia dan rakan kongsi kami di Medan dan Jakarta untuk mengadakan perkongsian B2B di kedua-dua pihak. Langkawi bukan sekadar destinasi, ia adalah satu pengalaman, dan kami tidak sabar untuk mengalu-alukan rakan kongsi dan pelancong Indonesia untuk mengalami semua yang ditawarkan oleh pulau yang indah ini," kata Dr. Azmil Munif bin Mohd Bukhari, Tourism Manager of LADA. 

LADA didirikan oleh pemerintah federal pada 15 Maret 1990 untuk merencanakan, mempromosikan dan melaksanakan pembangunan di pulau Langkawi. Secara resmi didirikan berdasarkan Undang-undang Otoritas Pembangunan Langkawi tahun 1990 (UU 423) dan ditempatkan di bawah kewenangan Kementerian Keuangan. 

Dr Azmil mengatakan inisiatif ini didukung oleh Tourism Malaysia Medan, Tourism Malaysia Jakarta, Malaysia Convention & Exhibition Bureau (MyCEB), dan grup yang terdiri dari agen perjalanan, hotel, dan produk wisata dari Langkawi. Sesi bisnis berlangsung selama dua hari dengan pertukaran informasi dan ide-ide menarik bagi praktik atau kemajuan industri pelancongan kedua wilayah.

Baca juga: Nasib Bukit Goa Jepang Lhokseumawe, terbengkalai dan sepi pengunjung

Pada bulan September yang lalu, LADA bekerja sama dengan Tourism Malaysia Medan menjadi tuan rumah bagi 40 agen perjalanan dari Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Sumatera Utara (Sumut), sebagai bagian dari upaya Tourism Malaysia dan LADA untuk memprosmosikan Langkawi ke pasar Indonesia. ASITA Sumut memiliki keanggotaan 6.500 perusahaan biro perjalanan dari Indonesia, menjadikan inisiatif ini sebagai pendekatan yang ideal untuk mempromosikan Langkawi ke industri pelancongan di Medan. Perjalanan sosialisasi ini memberikan serangkaian pengalaman menarik bagi biro perjalanan untuk menciptakan paket wisata Langkawi dan Sumatera Utara yang menarik. Sesi B2B juga diadakan di Langkawi dan dihadiri oleh seramai 50 pihak industri pariwisata Langkawi.

Inisiatif menarik ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan LADA untuk memposisikan Langkawi sebagai tujuan utama wisatawan internasional khususnya dari Medan dan Jakarta, serta meningkatkan pariwisata dan perekonomian Langkawi LADA juga telah bekerja sama dengan AirAsia untuk memfasilitasi program ini dengan menawarkan kode promo khusus kepada pemangku kepentingan (pelaku industri pariwisata) Langkawi. Ke depannya, AirAsia 


Mengambil langkah signifikan untuk mendorong sektor Meeting, Incentives, Conference, and Exhibition (MICE), LADA kini juga menawarkan insentif yang dirancang khusus untuk kegiatan MICE. Selain itu, LADA juga telah memperkenalkan insentif Charter Flight dan Schedule Inaugural Flight untuk tahun 2024, dengan hadiah sebesar 10.000 dolar AS pada penerbangan langsung perdananya.

Upaya ini dilakukan bersamaan dengan kemitraan terbaru LADA dengan Tourism Malaysia dan Mlaaysia Convention & Exhibition Bureau (MyCEB) untuk meluncurkan tawaran insentif ‘MyTriple E’ yang telah ditunggu-tunggu di bawah kampanye Meet in Malaysia. Melalui kemitraan ini, LADA, Tourism Malaysia, dan MyCEB bekerja sama memfasilitasi usaha ‘MyTriple E’, yang bertujuan untuk menciptakan dampak jangka Panjang pada industri acara bisnis dengan menarik perusahaan dan asosiasi Indonesia untuk menjajaki berbagai peluang yang tersedia di Malaysia. Hal ini mencakup fasilitas yang luar biasa, lingkungan bisnis yang berkembang, dan lanskap budaya yang mempesona, semuanya dalam negara yang dinamis dan beragam.

Semua inisiatif ini semakin menggarisbawahi komitmen LADA untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Langkawi, menumbuhkan lingkungan yang siap untuk usaha bisnis baru, memperkaya pengalaman perjalanan, dan kemitraan yang langgeng.

Baca juga: Dispar Banda Aceh latih IRT buat produk kreatif suvenir khas Aceh
 

Pewarta: Redaksi Antara Aceh

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023