Kutacane (ANTARA Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh sedang mendata lahan pertanian warga yang terkena longsor dan banjir bandang.

"Seperti biasa, pendataan tetap kita lakukan, baik data korban, rumah yang rusak, dan lahan pertanian," kata Sekretaris BPBD Aceh Tenggara Nur Hasan Bangko di Kutacane, Kamis.

Ia berkata kini sebagian dari sejumlah alat berat terfokus untuk membersihkan material terbawa banjir seperti bebatuan dan lumpur yang menimbun lahan pertanian.

Data Badan Pusat Statistik Aceh Tenggara tahun 2015 menyebut, luas lahan tanaman pangan dan hortikultura di 15 kecamatan dari total 16 kecamatan adalah 39.497 hektera atau 9,33 persen dari total luas kabupaten itu.

Menurutnya, semua data bakal diverifikasi untuk menghindari bantuan yang tidak tepat sasaran selama masa tanggap darurat ini.

Pemerintahan 14 desa di dua kecamatan yakni Semadan dan Lawe Sigala Gala yang telah menjadi korban bencana itu diharapkan melaporkan korban sesuai fakta lapangan.

"Kita minta kepala desa, data itu harus dibuat bersama camat setempat. Apapun permasalahan di lapangan, kepala desa yang bertanggung jawab. Itu, kami harapkan sesuai hasil rapat bersama pemkab," ucap dia.

Longsor dan banjir bandang terjadi di Aceh Tenggara, Selasa, (11/4) yang mengakibatkan 183 rumah hanyut, 47 rumah rusak sedang, dan 208 rumah rusak ringan.

Jumlah pengungsi 460 keluarga atau 1.765 jiwa, tercatat dua orang meninggal dunia, dan sebagian besar dari korban kini menumpang di tempat keluarganya.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017