Polresta Banda Aceh menjalin kerja sama dengan civitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK) dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam penyelesaian keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya kenakalan remaja.
"Dengan adanya kenakalan remaja yang selama ini, kami ingin membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama unsur akademika untuk berpartisipasi aktif menyelesaikan permasalahan kamtibmas," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli di Banda Aceh, Kamis.
Dalam waktu dekat, Polresta segera membuat forum group discussion (FGD) maupun forum informal lainnya seperti Jumat Curhat dengan menghadirkan pihak USK dan UIN Ar-Raniry dan USK guna menyampaikan perspektif akademisi terhadap kenakalan remaja kepada masyarakat.
Berdasarkan data 2022 dan 2023 untuk kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Banda Aceh kurang dari satu persen dari seluruh tindak pidana yang ditangani Satreskrim.
Maka, dapat disimpulkan bahwa situasi keamanan di wilayah hukum Polresta Banda Aceh masih sangat aman dan kondusif.
Sementara itu, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Mujiburrahman mengapresiasi langkah Kapolresta Banda Aceh dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.
"Memang dalam penyelesaian masalah masyarakat, kepolisian tidak bisa sendiri, harus ada peran serta masyarakat, salah satunya unsur akademisi, sehingga permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara holistik dan komprehensif," kata Mujiburrahman.
Disisi lain, Rektor USK, Prof Marwan menilai pelibatan unsur civitas akademika dalam penyelesaian permasalahan kamtibmas di Kota Banda Aceh sangat baik.
Karena, memang sudah seharusnya melibatkan unsur akademisi, sehingga terdapat sudut pandang lain dalam penyelesaian permasalahan masyarakat yang terjadi selama ini.
"Seperti permasalahan kenakalan remaja, seyogyanya perlu adanya peran serta orang tua, lingkungan, sekolah maupun semua unsur masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap para remaja," demikian Prof Marwan.
Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir terdapat beberapa masalah kenakalan remaja di Aceh, dan khususnya Banda Aceh.
Di mana para remaja mulai terlibat tawuran, hingga terbaru telah membuat masyarakat menjadi korban pembacokan akibat aksi salah target mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Dengan adanya kenakalan remaja yang selama ini, kami ingin membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama unsur akademika untuk berpartisipasi aktif menyelesaikan permasalahan kamtibmas," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli di Banda Aceh, Kamis.
Dalam waktu dekat, Polresta segera membuat forum group discussion (FGD) maupun forum informal lainnya seperti Jumat Curhat dengan menghadirkan pihak USK dan UIN Ar-Raniry dan USK guna menyampaikan perspektif akademisi terhadap kenakalan remaja kepada masyarakat.
Berdasarkan data 2022 dan 2023 untuk kejahatan jalanan yang terjadi di wilayah hukum Polresta Banda Aceh kurang dari satu persen dari seluruh tindak pidana yang ditangani Satreskrim.
Maka, dapat disimpulkan bahwa situasi keamanan di wilayah hukum Polresta Banda Aceh masih sangat aman dan kondusif.
Sementara itu, Rektor UIN Ar Raniry, Prof Mujiburrahman mengapresiasi langkah Kapolresta Banda Aceh dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat.
"Memang dalam penyelesaian masalah masyarakat, kepolisian tidak bisa sendiri, harus ada peran serta masyarakat, salah satunya unsur akademisi, sehingga permasalahan tersebut bisa diselesaikan secara holistik dan komprehensif," kata Mujiburrahman.
Disisi lain, Rektor USK, Prof Marwan menilai pelibatan unsur civitas akademika dalam penyelesaian permasalahan kamtibmas di Kota Banda Aceh sangat baik.
Karena, memang sudah seharusnya melibatkan unsur akademisi, sehingga terdapat sudut pandang lain dalam penyelesaian permasalahan masyarakat yang terjadi selama ini.
"Seperti permasalahan kenakalan remaja, seyogyanya perlu adanya peran serta orang tua, lingkungan, sekolah maupun semua unsur masyarakat dalam melakukan pengawasan terhadap para remaja," demikian Prof Marwan.
Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir terdapat beberapa masalah kenakalan remaja di Aceh, dan khususnya Banda Aceh.
Di mana para remaja mulai terlibat tawuran, hingga terbaru telah membuat masyarakat menjadi korban pembacokan akibat aksi salah target mereka.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024