Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simeulue, Provinsi Aceh, melalui Dinas Pertanian dan Pangan memperkuat ketahanan pangan dengan penanaman padi serentak dua kali dalam setahun.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue Samsuar di Simeulue, Selasa, mengatakan penanaman padi serentak dua kali dalam setahun tersebut mampu meningkatkan ketahanan pangan di kabupaten kepulauan terbesar.
"Ketersediaan pangan di Kabupaten Simeulue saat ini hingga tujuh bulan ke depan. Ketersediaan pangan ini berkat program yang kami sebut khumasa sebel khumaha hebah. Program tersebut yakni melakukan penanaman padi serentak dua kali dalam setahun," kata Samsuar.
Samsuar mengatakan Kabupaten Simeulue memiliki 7.171 hektare lahan persawahan produktif yang tersebar di 10 kecamatan. Saat ini, produktivitas padi di Kabupaten Simeulue mencapai 5,35 ton per hektare.
Selain program penanaman padi serentak dua kali dalam setahun, kata Samsuar, pihaknya juga menerapkan program G7 dalam menguatkan ketahanan pangan di kabupaten kepulauan di Samudera Hindia tersebut.
Program G7 tersebut di antaranya gerakan menanggulangi dampak krisis pangan, gerakan perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan tidur, gerakan seluruh petani dan aparat desa turun ke sawah menanam padi.
Kemudian, gerakan pengolahan tanah, pemupukan pascapanen, gerakan penggunaan benih varietas unggul, gerakan membeli gabah dan beras petani lokal, serta gerakan berusaha dan berdoa untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Kami berharap dengan program G7 ini bisa mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Simeulue. Ketahanan pangan tersebut harus selalu dijaga karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat," kata Samsuar.
Samsuar mengatakan ada sejumlah kendala dalam menjaga ketersediaan pangan di Kabupaten Simeulue. Di antaranya sarana dan prasarana produksi yang masih minim, masih ada penanaman padi tidak serentak serta kekurangan alat pertanian untuk mengolah tanah.
"Infrastruktur pengairan areal persawahan juga maksimal. Banyak persawahan di Kabupaten Simeulue masih bersifat tadah hujan. Serta hama tanaman juga menjadi kendala belum maksimalnya panen padi," kata Samsuar.
Baca juga: Sepuluh kecamatan di Pidie mulai panen raya musim rendengan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Simeulue Samsuar di Simeulue, Selasa, mengatakan penanaman padi serentak dua kali dalam setahun tersebut mampu meningkatkan ketahanan pangan di kabupaten kepulauan terbesar.
"Ketersediaan pangan di Kabupaten Simeulue saat ini hingga tujuh bulan ke depan. Ketersediaan pangan ini berkat program yang kami sebut khumasa sebel khumaha hebah. Program tersebut yakni melakukan penanaman padi serentak dua kali dalam setahun," kata Samsuar.
Samsuar mengatakan Kabupaten Simeulue memiliki 7.171 hektare lahan persawahan produktif yang tersebar di 10 kecamatan. Saat ini, produktivitas padi di Kabupaten Simeulue mencapai 5,35 ton per hektare.
Selain program penanaman padi serentak dua kali dalam setahun, kata Samsuar, pihaknya juga menerapkan program G7 dalam menguatkan ketahanan pangan di kabupaten kepulauan di Samudera Hindia tersebut.
Program G7 tersebut di antaranya gerakan menanggulangi dampak krisis pangan, gerakan perluasan areal tanam dengan memanfaatkan lahan tidur, gerakan seluruh petani dan aparat desa turun ke sawah menanam padi.
Kemudian, gerakan pengolahan tanah, pemupukan pascapanen, gerakan penggunaan benih varietas unggul, gerakan membeli gabah dan beras petani lokal, serta gerakan berusaha dan berdoa untuk meningkatkan ketahanan pangan.
"Kami berharap dengan program G7 ini bisa mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Simeulue. Ketahanan pangan tersebut harus selalu dijaga karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat," kata Samsuar.
Samsuar mengatakan ada sejumlah kendala dalam menjaga ketersediaan pangan di Kabupaten Simeulue. Di antaranya sarana dan prasarana produksi yang masih minim, masih ada penanaman padi tidak serentak serta kekurangan alat pertanian untuk mengolah tanah.
"Infrastruktur pengairan areal persawahan juga maksimal. Banyak persawahan di Kabupaten Simeulue masih bersifat tadah hujan. Serta hama tanaman juga menjadi kendala belum maksimalnya panen padi," kata Samsuar.
Baca juga: Sepuluh kecamatan di Pidie mulai panen raya musim rendengan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024