Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, melakukan tiga langkah untuk menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut, setelah pemerintah daerah setempat mencatat adanya penurunan angka kemiskinan ekstrem mencapai 3,23 persen pada tahun 2023 lalu, dan pada tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem berada di angka 3,63 persen.
“Salah satu fokus yang dilakukan pemerintah daerah yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nagan Raya, Rahmattullah di Suka Makmue, Senin.
Ia mengatakan, ada tiga strategi utama yang ditempuh dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Nagan Raya, diantaranya melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pengurangan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Ada pun strategi pertama yang dilakukan yaitu, mengurangi beban pengeluaran berupa beasiswa untuk siswa dan santri miskin, dan pemberian bantuan sosial untuk anak yatim dan disabilitas, santunan kematian, bantuan langsung konsumtif untuk fakir dan miskin.
Strategi kedua, kata Rahmatullah, yaitu upaya meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui pemberdayaan ekonomi, pemberian pelatihan kerja, penyaluran bantuan untuk petani, pekebun, peternak dan nelayan, serta peningkatan prasarana dan sarana dan pertanian.
Sedangkan strategi ketiga yaitu dengan mengurangi kantong-kantong kemiskinan dengan usaha yang dilakukan berupa bantuan pembangunan atau perbaikan rumah layak huni bagi fakir dan miskin.
Kemudian pengelolaan dan pengembangan sistem air minum di wilayah yang terdapat warga miskin.
Untuk menjalankan ketiga strategi tersebut, kata Rahmatullah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menggunakan anggaran dari berbagai sumber selain APBK seperti dana CSR perusahaan untuk penanganan kemiskinan.
Kemudian dana tersebut juga digunakan untuk memberdayakan kegiatan masyarakat, serta mengalokasikan 25 persen dana desa untuk percepatan penurunan kemiskinan ekstrem di setiap desa, demikian Rahmatullah.
Baca juga: Ribuan warga di Nagan Raya sudah dua hari berpuasa Ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Salah satu fokus yang dilakukan pemerintah daerah yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Nagan Raya, Rahmattullah di Suka Makmue, Senin.
Ia mengatakan, ada tiga strategi utama yang ditempuh dalam rangka penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Nagan Raya, diantaranya melalui pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pengurangan jumlah kantong-kantong kemiskinan.
Ada pun strategi pertama yang dilakukan yaitu, mengurangi beban pengeluaran berupa beasiswa untuk siswa dan santri miskin, dan pemberian bantuan sosial untuk anak yatim dan disabilitas, santunan kematian, bantuan langsung konsumtif untuk fakir dan miskin.
Strategi kedua, kata Rahmatullah, yaitu upaya meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan miskin ekstrem melalui pemberdayaan ekonomi, pemberian pelatihan kerja, penyaluran bantuan untuk petani, pekebun, peternak dan nelayan, serta peningkatan prasarana dan sarana dan pertanian.
Sedangkan strategi ketiga yaitu dengan mengurangi kantong-kantong kemiskinan dengan usaha yang dilakukan berupa bantuan pembangunan atau perbaikan rumah layak huni bagi fakir dan miskin.
Kemudian pengelolaan dan pengembangan sistem air minum di wilayah yang terdapat warga miskin.
Untuk menjalankan ketiga strategi tersebut, kata Rahmatullah, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, menggunakan anggaran dari berbagai sumber selain APBK seperti dana CSR perusahaan untuk penanganan kemiskinan.
Kemudian dana tersebut juga digunakan untuk memberdayakan kegiatan masyarakat, serta mengalokasikan 25 persen dana desa untuk percepatan penurunan kemiskinan ekstrem di setiap desa, demikian Rahmatullah.
Baca juga: Ribuan warga di Nagan Raya sudah dua hari berpuasa Ramadhan
Editor : Febrianto Budi Anggoro
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024