Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah berkomitmen untuk terus melakukan pengendalian inflasi yang mencapai 4,51 persen secara year on year (yoy) pada Maret 2024.

Pj Bupati Aceh Tengah Teuku Mirzuan, Sabtu, mengatakan Pemkab Aceh Tengah juga menggelar High Level Meeting (HLM) bersama Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe dalam upaya evaluasi pengendalian inflasi di daerah itu.

"Terima kasih kami kepada Bank Indonesia Lhokseumawe yang telah hadir membantu Pemkab sebagai mitra pemerintah dalam upaya pengendalian inflasi daerah," katanya di Aceh Tengah.

Ia menjelaskan HLM tersebut merupakan bentuk sinergi dan kerjasama semua pihak dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dataran tinggi Gayo itu secara berkelanjutan. 

Menurut dia, Aceh Tengah saat ini memiliki angka inflasi yang cukup tinggi mencapai 4,51 persen dan ditetapkan sebagai daerah sampel perhitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2024. 

"Pada awal Januari 2024 kita telah ditetapkan sebagai daerah perhitungan inflasi bersama Aceh Tamiang. Kita miliki angka inflasi yang cukup tinggi di atas Provinsi Aceh dan nasional," ujarnya. 

Kendati demikian, kata Mirzuan, Pemkab melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan upaya-upaya kebijakan pengendalian inflasi dalam menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok pada 2023.

Upaya-upaya tersebut seperti melakukan pemantauan harga dan stok barang, menggiatkan gerakan menanam, melaksanakan operasi pasar bekerja sama dengan Bulog, serta inspeksi mendadak ke pasar.

Kemudian melakukan penyaluran cadangan pangan pemerintah, menjaga kelancaran kondisi lalulintas untuk memperlancar distribusi barang, dan melakukan kerjasama antar daerah. 

"Kita tidak tinggal diam, selain tugas yang diberikan langsung oleh pemerintah pusat sebagai penjabat bupati, saya juga bertanggung jawab dalam memajukan daerah ini," ujarnya.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024