Baghdad (ANTARA Aceh) - Pasukan Irak dukungan Amerika Serikat pada Jumat merebut salah satu dari empat distrik di daerah kantong dikuasai IS di Mosul, kata pernyataan militer.

Satuan Kontra-Terorisme (CTS) mengambil alih Distrik Sihha, sekitar sepekan setelah gerakan mengusir petempur dari daerah kantong dimulai dan menyelesaikan serangan dengan merebut Mosul kembali. Serangan terhadap Mosul memasuki bulan ke delapan.

Dengan Sihha direbut, daerah kantong dikuasai IS berkurang menjadi tiga distrik di tepi barat sungai Tigris, pusat Kota Tua padat penduduk, Zanjili dan Kota Medikal.

Pasukan pemerintah Irak merebut kembali Mosul Timur pada Januari dan memulai serangan baru pada 27 Mei untuk merebut daerah kantong, tempat 200.000 orang terjebak dalam keadaan memrihatinkan.

Serangan terhadap Mosul dimulai pada Oktober 2016, dengan dukungan serangan udara dan darat oleh pasukan gabungan internasional pimpinan AS. Serangan tersebut berlangsung jauh lebih lama dari yang diperkirakan, akibat kelompok IS bertempur di tengah warga sipil, memperlambat kemajuan para penyerang.

Sedikit-dikitnya tujuh warga sipil tewas dan 23 lainnya luka-luka akibat terkena mortir kelompok IS saat mereka mencoba melarikan diri dari Zanjili pada Kamis, kata polisi Irak.

Kejatuhan Mosul pada akhirnya akan menandai berakhirnya setengah dari "kekhalifahan", yang diumumkan pada 2014, atas beberapa bagian wilayah Irak dan Suriah oleh pemimpin kelompok IS Abu Bakr al-Baghdadi, dalam pidato di mesjid bersejarah di kota tua.

Di Suriah, pasukan Kurdi yang didukung oleh serangan udara AS telah mengepung pasukan IS di kota Raqqa, ibukota de facto kelompok petempur itu di negara tersebut.

Sekitar 700.000 orang, sepertiga dari jumlah penduduk Mosul sebelum perang, melarikan diri, mencari perlindungan kepada teman dan kerabat atau di tenda pengungsian.

Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017