YARA: Evaluasi kinerja BPBD Subulussalam

Subulussalam (ANTARA Aceh) - Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) minta Wali Kota Subulussalam, Merah Sakti agar mengevaluasi kinerja Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat dan bila perlu mencopot dari jabatannya, karena dinilai tidak layak lagi.

Ketua YARA Kota Subulussalam Edi Sahputra Bako kepada wartawan di Subulussalam, Selasa menyatakan, berdasarkan fakta dari banyaknya kejadian musibah peristiwa kebakaran yang ditanganinya, selalu memberikan rasa kekecewaan bagi masyarakat, seperti mobil  Damkar mogok, pompa air rusak, bahkan terkadang habis minyak dan air kosong.

Edi mengatakan, para pekerja pemadam kebakaran BPBD, bekerja dengan peralatan seadanya, seperti baju kaos, celana jeans tanpa ada alat pengaman dan sungguh tidak bisa membedakan mana rakyat yang korban atau relawan pemadam dengan petugas pemadam.

Belum lagi persoalan gaji honor para petugas pemadam yang masih jauh dari harapan mereka, dan minimnya pembekalan atau pelatihan terhadap petugas pemadam, sehingga kinerja mereka tidak maksimal dan banyak hal lainnya.

"Bapak Wali kota mohon menanggapi permasalahan ini dengan serius karena berkenaan dengan kehidupan orang banyak bahkan terkadang nyawa jadi taruhannya," katanya.

Edi mengharapkan pembenahan utuh ditubuh BPBD Kota Subulussalam merupakan hal yang harus, sebab dapat membuat krisis kepercayaan terhadap kinerja Pemda dan apabila tidak mampu dalam bekerja mohon diganti saja Kepala BPBD Kota Subulussalam.

"Kepala BPBD sangat sepele dalam menangani musibah rakyat tersebut, contoh disaat kebakaran di Kampung Suka Maju dan Subulussalam Timur tahun lalu beliau malah plesiran pergi ke Manado dengan dalih tugas," ungkap Edi.

Kemudian, sambung Edi, hari ini beliau belum turun ke lokasi musibah kebakaran Kampung Subulussalam Timur yang terjadi Senin (12/6).

"Sungguh ironis, orang yang tidak mempunyai kepeduliaan kok jadi Kepala BPBD, dan sungguh aneh jika Wali kota masih mempertahankan pejabat yang lemah  itu. Kami berharap Wali kota tidak menutup mata terhadap perihal ini," demikian Edi Sahputra Bako.