Bank Syariah Indonesia (BSI) menilai bahwa para pelaku UMKM di daerah itu untuk terbiasa bertransaksi secara digital, salah satunya seperti layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) karena akan memberi banyak manfaat dan kemudahan.
“Kita berharap seluruh UMKM di Aceh sudah harus mengikuti perkembangan zaman, dengan digitalisasi, karena akan sangat memudahkan dan efisien,” kata Deputi Funding dan Transaction Business BSI Regional I Aceh Agung W Rahardjo di Banda Aceh, Minggu.
Hal itu disampaikan Agung di sela-sela mengisi talk show UMKM go digital dalam acara Karya Nyata Festival Vol.7 yang digelar Rumah BUMN Aceh atas dukungan Kementerian BUMN, serta BSI dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Banda Aceh.
Baca juga: BSI targetkan 75 ribu UMKM di Aceh gunakan QRIS sambut PON XXI
Ia menjelaskan, BSI terus mengajak seluruh masyarakat di daerah Tanah Rencong itu untuk menggunakan transaksi pembayaran melalui layanan QRIS dan BSI mobile. Terutama bagi pelaku UMKM, karena dapat memberi banyak manfaat dalam aktivitas usaha.
“BSI menyiapkan QRIS dan BSI mobile ini untuk menjadi jembatan bagi UMKM dalam bertransaksi di usahanya sehari-hari,” ujarnya.
Seperti layanan QRIS, lanjut dia, dapat membantu kecepatan transaksi, meningkatkan omzet usaha, membantu manajemen waktu, manajemen keuangan karena tertata rapi, serta juga terhindar dapat peredaran uang palsu.
“Karena dengan cash, kita harus menyiapkan uang kembali-an, uang kecil, tetapi dengan QRIS kita tidak memerlukan itu semua,” ujarnya.
Apalagi, kata Agung, Aceh akan menjadi salah satu daerah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada 8-20 September 2024. Tentu, banyak peserta maupun pendukung PON XXI yang berkunjung ke Aceh.
Oleh sebab itu, Aceh dituntut untuk siap dengan semua layanan, termasuk layanan bertransaksi dalam setiap perbelanjaan yang harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba digitalisasi.
“Kita berharap nanti pelaku UMKM dapat melayani para peserta PON atau kontingen PON dengan kemudahan bertransaksi apapun di Aceh dengan digitalisasi,” ujarnya.
Di samping itu, BSI juga mengajak masyarakat Aceh secara umum untuk terbiasa menggunakan layanan QRIS dalam aktivitas bertransaksi sehari-hari.
“Mulai lah pakai QRIS, karena lebih cepat, tidak perlu ke ATM, fleksibel dan lainnya, sehingga transaksi keuangan masyarakat Aceh bisa sejajar dengan kota lain. Jangan sampai kita terbiasa tunai, akhirnya ke kota lain yang membiasakan non tunai, maka kita akan kewalahan,” ujarnya.
Baca juga: BSI salurkan pembiayaan untuk UMKM Aceh Rp8,43 triliun per Maret 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Kita berharap seluruh UMKM di Aceh sudah harus mengikuti perkembangan zaman, dengan digitalisasi, karena akan sangat memudahkan dan efisien,” kata Deputi Funding dan Transaction Business BSI Regional I Aceh Agung W Rahardjo di Banda Aceh, Minggu.
Hal itu disampaikan Agung di sela-sela mengisi talk show UMKM go digital dalam acara Karya Nyata Festival Vol.7 yang digelar Rumah BUMN Aceh atas dukungan Kementerian BUMN, serta BSI dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Banda Aceh.
Baca juga: BSI targetkan 75 ribu UMKM di Aceh gunakan QRIS sambut PON XXI
Ia menjelaskan, BSI terus mengajak seluruh masyarakat di daerah Tanah Rencong itu untuk menggunakan transaksi pembayaran melalui layanan QRIS dan BSI mobile. Terutama bagi pelaku UMKM, karena dapat memberi banyak manfaat dalam aktivitas usaha.
“BSI menyiapkan QRIS dan BSI mobile ini untuk menjadi jembatan bagi UMKM dalam bertransaksi di usahanya sehari-hari,” ujarnya.
Seperti layanan QRIS, lanjut dia, dapat membantu kecepatan transaksi, meningkatkan omzet usaha, membantu manajemen waktu, manajemen keuangan karena tertata rapi, serta juga terhindar dapat peredaran uang palsu.
“Karena dengan cash, kita harus menyiapkan uang kembali-an, uang kecil, tetapi dengan QRIS kita tidak memerlukan itu semua,” ujarnya.
Apalagi, kata Agung, Aceh akan menjadi salah satu daerah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI pada 8-20 September 2024. Tentu, banyak peserta maupun pendukung PON XXI yang berkunjung ke Aceh.
Oleh sebab itu, Aceh dituntut untuk siap dengan semua layanan, termasuk layanan bertransaksi dalam setiap perbelanjaan yang harus menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang serba digitalisasi.
“Kita berharap nanti pelaku UMKM dapat melayani para peserta PON atau kontingen PON dengan kemudahan bertransaksi apapun di Aceh dengan digitalisasi,” ujarnya.
Di samping itu, BSI juga mengajak masyarakat Aceh secara umum untuk terbiasa menggunakan layanan QRIS dalam aktivitas bertransaksi sehari-hari.
“Mulai lah pakai QRIS, karena lebih cepat, tidak perlu ke ATM, fleksibel dan lainnya, sehingga transaksi keuangan masyarakat Aceh bisa sejajar dengan kota lain. Jangan sampai kita terbiasa tunai, akhirnya ke kota lain yang membiasakan non tunai, maka kita akan kewalahan,” ujarnya.
Baca juga: BSI salurkan pembiayaan untuk UMKM Aceh Rp8,43 triliun per Maret 2024
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024