Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh terus memacu percepatan pembangunan arena (vanue) dan fasilitas setiap cabang olahraga penyelenggaraan PON XXI di Aceh, dan optimis venue tersebut dapat dilakukan uji coba pada Agustus mendatang.
"Insya Allah, bulan Agustus sudah bisa uji coba (venue, red). Ada yang di awal bulan, ada di tengah bulan, jadi beragam," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Aceh Zulkifli saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Ia yang juga Wakil Ketua Harian PB PON XXI Wilayah Aceh itu sedang melakukan safari ke sejumlah kabupaten/kota yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan PON XXI, seperti Kabupaten Pidie, Bener Meriah, Aceh Tengah, hingga Aceh Barat.
"Ini kita lakukan dalam rangka mendorong percepatan pembangunan venue dan membuat komitmen dengan pelaksanaan," ujarnya.
Zulkifli meninjau beberapa lokasi di Pidie, baik arena pertandingan maupun fasilitas pendukung bagi atlet dan ofisial. Tak hanya meninjau vanue yang bersumber dana dari APBA tetapi juga vanue yang bersumber dari APBN dan APBK.
"Yang anggaran dari APBA salah satunya kita tinjau venue cabor Kempo. Itu yang sedikit lebih besar anggarannya, ada sekitar Rp14 miliar lebih. Alhamdulillah dengan rekanan kita sudah punya komitmen untuk menyelesaikan pembangunan tepat waktu," ujarnya.
Ia mengatakan semua proses pembangunan infrastruktur PON XXI ditargetkan rampung pada Juli 2024. Rekanan pelaksana pembangunan juga telah menambah tenaga kerja, untuk memacu proses pembangunan.
"Kami optimis Insha Allah akan selesai tepat waktu. Karena sekarang mereka kerja 24 jam, ada shift malam dan shift siang," ujarnya.
Sama halnya, dengan venue cabor softball di Kabupaten Aceh Barat, dan venue cabor Gantole di Bandara Rembele, Bener Meriah. Begitu juga vanue cabor Triathlon di Aceh Tengah, pihaknya juga terus melakukan percepatan pembangunan gedung yang menjadi pusat aktivitas atlet dan ofisial.
"Venue khusus, tempat mereka mendarat setelah berenang, atau disebut ponton semua sudah siap, sedang menunggu diantar, tinggal pemasangan, dan itu tidak lama," ujarnya.
Secara persentase, lanjut Zulkifli, progres pembangunan venue masih beragam, mulai 20 hingga 70 persen. Katanya, pembangunan tidak hanya terpaku di lokasi venue, ada juga sistem pengerjaan paralel di luar lokasi, sebagai upaya percepatan.
"Persentase beragam, ada juga yang sudah 70 persen, karena ada yang dirakit atau dirangkai di luar secara paralel, lalu baru dibawa ke sini untuk pemasangan," ujarnya.
Ia menambahkan, upaya percepatan tersebut penting dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen dengan pelaksana pembangunan di lapangan. Pihaknya optimis PON XXI di Aceh pada 8-20 September 2024 akan berlangsung sesuai rencana dengan kerjasama semua pihak.
"Kalau pembangunan venue ini sangat tergantung dengan mereka pelaksana. Maka kita minta kalau ada kendala untuk bisa disampaikan agar kita selesaikan bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Pemprov: Rekanan harus percepat pengerjaan arena PON di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Insya Allah, bulan Agustus sudah bisa uji coba (venue, red). Ada yang di awal bulan, ada di tengah bulan, jadi beragam," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Aceh Zulkifli saat dihubungi dari Banda Aceh, Selasa.
Ia yang juga Wakil Ketua Harian PB PON XXI Wilayah Aceh itu sedang melakukan safari ke sejumlah kabupaten/kota yang menjadi tempat pelaksanaan pertandingan PON XXI, seperti Kabupaten Pidie, Bener Meriah, Aceh Tengah, hingga Aceh Barat.
"Ini kita lakukan dalam rangka mendorong percepatan pembangunan venue dan membuat komitmen dengan pelaksanaan," ujarnya.
Zulkifli meninjau beberapa lokasi di Pidie, baik arena pertandingan maupun fasilitas pendukung bagi atlet dan ofisial. Tak hanya meninjau vanue yang bersumber dana dari APBA tetapi juga vanue yang bersumber dari APBN dan APBK.
"Yang anggaran dari APBA salah satunya kita tinjau venue cabor Kempo. Itu yang sedikit lebih besar anggarannya, ada sekitar Rp14 miliar lebih. Alhamdulillah dengan rekanan kita sudah punya komitmen untuk menyelesaikan pembangunan tepat waktu," ujarnya.
Ia mengatakan semua proses pembangunan infrastruktur PON XXI ditargetkan rampung pada Juli 2024. Rekanan pelaksana pembangunan juga telah menambah tenaga kerja, untuk memacu proses pembangunan.
"Kami optimis Insha Allah akan selesai tepat waktu. Karena sekarang mereka kerja 24 jam, ada shift malam dan shift siang," ujarnya.
Sama halnya, dengan venue cabor softball di Kabupaten Aceh Barat, dan venue cabor Gantole di Bandara Rembele, Bener Meriah. Begitu juga vanue cabor Triathlon di Aceh Tengah, pihaknya juga terus melakukan percepatan pembangunan gedung yang menjadi pusat aktivitas atlet dan ofisial.
"Venue khusus, tempat mereka mendarat setelah berenang, atau disebut ponton semua sudah siap, sedang menunggu diantar, tinggal pemasangan, dan itu tidak lama," ujarnya.
Secara persentase, lanjut Zulkifli, progres pembangunan venue masih beragam, mulai 20 hingga 70 persen. Katanya, pembangunan tidak hanya terpaku di lokasi venue, ada juga sistem pengerjaan paralel di luar lokasi, sebagai upaya percepatan.
"Persentase beragam, ada juga yang sudah 70 persen, karena ada yang dirakit atau dirangkai di luar secara paralel, lalu baru dibawa ke sini untuk pemasangan," ujarnya.
Ia menambahkan, upaya percepatan tersebut penting dilakukan dalam rangka memperkuat komitmen dengan pelaksana pembangunan di lapangan. Pihaknya optimis PON XXI di Aceh pada 8-20 September 2024 akan berlangsung sesuai rencana dengan kerjasama semua pihak.
"Kalau pembangunan venue ini sangat tergantung dengan mereka pelaksana. Maka kita minta kalau ada kendala untuk bisa disampaikan agar kita selesaikan bersama-sama," ujarnya.
Baca juga: Pemprov: Rekanan harus percepat pengerjaan arena PON di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024