Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Aceh Selatan mengharapkan agar Pemerintahan Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah menghidupkan perekonomian masyarakat di kawasan pantai barat selatan Provinsi Aceh yang selama ini kurang mendapat perhatian.

"Kami mengharapkan dibawah kepemimpinan Irwandi-Nova, tidak ada lagi kebijakan yang dijalankan tidak pro-rakyat serta ada kesan anak tiri dan anak kandung. Sudah saatnya kita bulatkan tekad untuk memacu pembangunan dari segala sektor demi mengejar ketertinggalan Provinsi Aceh dibandingkan daerah lain," kata Ketua Kadin Aceh Selatan, Khaidir Amin kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat.

Kadin Aceh Selatan menyambut gembira dan menaruh harapan besar atas kehadiran "Nahkoda" baru di jajaran Pemerintah Aceh dibawah kepemimpinan Irwandi Yusuf - Nova Iriansyah yang dilantik Rabu (5/7) tersebut sebagai gubernur dan wagub Aceh.

Dibawah "racikan" Irwandi yang sudah dua periode menjabat Gubernur Aceh tersebut, Kadin mengharapkan kepada Pemerintah Aceh agar memfokuskan perhatiannya kepada kabupaten/kota di pantai barat selatan yang kondisi pembangunan infrastruktur dan perekonomian masyarakatnya masih jauh tertinggal dengan wilayah timur utara Aceh.

Sesuai grand desain rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) yang telah disusun Pemerintah Aceh, lanjut Khaidir, wilayah pantai barat selatan difokuskan pada pembangunan sektor kelautan, perkebunan, pertanian dan pertambangan.

Ia mengharapkan kepada Gubernur Irwandi agar grand desain RPJM yang telah disusun tersebut terus dipertajam dan lebih terfokus, sehingga sasaran yang akan dihasilkan ke depannya akan lebih maksimal sesuai harapan masyarakat.

Hal itu, kata dia, sangat didukung dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah di wilayah pantai barat selatan Aceh. Hanya saja, meskipun beberapa kabupaten/kota tersebut tersedia potensi kandungan alam yang melimpah, namun belum mampu dikelola secara tepat.

Gubernur Irwandi juga didesak agar mengembangkan secara maksimal potensi sumber daya kelautan dan perikanan di pantai barat selatan Aceh.

Salah satu kebijakan konkrit yang harus direalisasikan adalah segera membangun pelabuhan pendaratan ikan dalam skala besar dengan dilengkapi berbagai fasilitas penunjang yang cukup seperti pabrik es, cold storage serta bantuan kapal kepada para nelayan.

"Dengan topografi wilayah pantai barat selatan persis berada di bibir pantai Samudera Hindia secara otomatis masyarakat setempat mayoritasnya bekerja sebagai nelayan. Para nelayan tersebut mampu memproduksi ikan tangkap mencapai ratusan ton setiap harinya," ujar dia.      Untuk meningkatkan perekonomian mereka, kami mengusulkan kepada Gubernur Irwandi Yusuf harus mampu memfasilitasi para nelayan setempat mengekspor ikan segar tersebut ke luar negeri dengan harga yang relatif mahal, pintanya.

Disamping itu, Khaidir Amin juga mengingatkan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh agar tetap mempertahankan kebijakan yang berkeadilan dalam memimpin Aceh lima tahun ke depan.

Irwandi, kata dia, jangan sekali-kali mementingkan kelompok atau golongan tertentu dalam mengangkat para pejabat Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) sebagai pembantunya ke depan.

Kebijakan Gubernur Aceh sebelumnya, Zaini Abdullah yang dinilai hanya memprioritaskan para pejabat dari daerah tertentu saja, diminta harus berani dirubah sehingga tercipta azas keadilan dan kebersamaan dalam membangun Aceh.

"Kami sangat optimis, menyangkut persoalan tersebut akan menjadi perhatian serius Irwandi Yusuf. Hal itu dapat dilihat disaat dia menjabat periode pertama dulu. Para pejabat pembantunya mampu direkrut hampir merata dari seluruh Aceh, sehingga kebijakan tersebut patut kita beri apresiasi kepada Irwandi, namun kami tetap berharap keputusan tersebut terus dilanjutkan selama lima tahun ke depan," pintanya.


Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017