Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi menyatakan budaya membaca menjadi akar literasi yang harus ditingkatkan di kalangan masyarakat, dalam menambah ilmu dan wawasan khususnya bagi kawula muda. 

Reza menyebut orang-orang Eropa sudah terbiasa mengisi waktu kosong di sela-sela kegiatan dengan membaca. Maka hal tersebut menandakan bahwa budaya literasi sudah sangat terbangun. 

"Kita juga harus seperti itu, apalagi jaman ini terus akan menuntut kompetensi yang memadai. Kalau tidak, kita akan kalah bersaing di era yang serba cepat berubah ini, bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat," kata Reza di Kota Sabang, Rabu.

Hal itu disampaikan Reza saat kampanye membaca dan sadar arsip dengan tema “Mencerdaskan Generasi Aceh" yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh di Kota Sabang, sebagai salah satu upaya Pemprov Aceh dalam memperkuat minat baca dan mencerdaskan generasi Aceh.

Ia menjelaskan kegiatan ini penting dilakukan untuk meningkatkan minat, kesadaran, kemauan untuk membaca dan juga sadar arsip di Kota Sabang. Terlebih dalam membangun persiapan sumber daya manusia yang unggul, mampu bersaing, dan berstandar internasional, untuk menghadapi ancaman atau tantangan ke depan.

Oleh karena itu, Pj wali kota mendukung upaya Pemerintah Aceh yang tengah melakukan digitalisasi untuk menjamin arsip tersimpan dengan baik dan dapat di akses dengan mudah oleh generasi saat ini. 

"Tidak hanya tersimpan di satu tempat menjadi koleksi, tapi tentu juga menjadi satu kekayaan kita yang dapat di akses banyak orang. Semoga dengan digitalisasi arsip dapat mempermudah kita menelusuri jejak sejarah baik berupa naskah dan manuskrip kuno di Aceh, termasuk bagi kita di Kota Sabang ini yang juga memiliki jejak sejarah cukup panjang," ujarnya.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Edi Yandra mengatakan kegiatan itu digelar untuk menanamkan dan menumbuhkan minat baca sekaligus meningkatkan pengetahuan literasi serta penggunaan aplikasi para generasi muda ke depan. 

Kata dia, membaca tidak hanya melalui buku tapi juga gadget, namun yang perlu diperhatikan ialah bahan bacaannya.

"Baca yang bisa membangun diri, ini menjadi penting karena generasi hari ini kurang minat, banyak membaca melalui gadget tapi isi bacaannya itu tidak bermanfaat dan tidak menambah SDM dia. Oleh karenanya kita berharap melalui kegiatan ini, generasi ke depan bisa mencintai membaca," ujarnya.

Pihaknya juga mensosialisasikan aplikasi telusur arsip yang telah diluncurkan pada 2023 lalu. Aplikasi tersebut untuk mengumpulkan naskah-naskah sejarah atau manuskrip kuno yang ada di masyarakat.

"Masyarakat bisa akses melalui aplikasi ini, sehingga nantinya apabila masyarakat yang memiliki arsip atau manuskrip kuno ini di upload ke kita, kita akan menelusuri dan nanti akan kita lakukan penilaian untuk diberi kompensasi ganti rugi. Mudah-mudahan dengan terkumpul naskah-naskah ini memperkaya koleksi yang ada di kelembagaan kearsipan provinsi," ujarnya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024